Dinkes DKI Tantang Turun Berat Badan: Ukuran Baju Turun, Hidup Lebih Sehat

Dinkes DKI Tantang Turun Berat Badan Ukuran Baju Turun Hidup Lebih Sehat

Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar tantangan kesehatan “Downgrade Ukuran Bajumu” edisi ketiga. Program ini merupakan bagian dari upaya membiasakan gaya hidup sehat di kalangan masyarakat. Peluncuran ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60 yang jatuh pada 12 November dan Hari Diabetes Sedunia pada 14 November 2025.

Tantangan ini dirancang sebagai gerakan kolektif untuk mendorong masyarakat lebih peduli terhadap kesehatan. Program ini tidak hanya bertujuan untuk menurunkan berat badan, tetapi juga membangun kebiasaan hidup sehat jangka panjang. Dinkes DKI Jakarta berharap, program ini dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pencegahan penyakit tidak menular (PTM), seperti diabetes dan hipertensi.

Pendaftaran untuk mengikuti tantangan ini dibuka mulai 29 September hingga 3 Oktober 2025. Pelaksanaannya sendiri akan berlangsung selama enam minggu, dimulai pada 6 Oktober hingga 16 November 2025. Program ini terbuka bagi seluruh masyarakat yang berdomisili atau bekerja di wilayah DKI Jakarta.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta, Ani Ruspitawati, menjelaskan tujuan dari tantangan ini. Ia berharap masyarakat, ASN, dan mahasiswa dapat terbiasa melakukan aktivitas fisik, mengonsumsi makanan bergizi seimbang, dan menjaga pola hidup sehat setiap hari.

Ani Ruspitawati mengungkapkan beberapa data terkait masalah kesehatan di Jakarta. Menurut Survei Kesehatan Indonesia 2023, Jakarta masih menghadapi sejumlah tantangan kesehatan. Prevalensi kurang aktivitas fisik mencapai 55,7 persen, obesitas 31,8 persen, obesitas sentral 45,7 persen, dan perilaku merokok 28,3 persen.

Dalam tantangan “Downgrade Ukuran Bajumu” ini, peserta diwajibkan memenuhi tiga kriteria utama. Pertama, peserta harus berjalan minimal 7.500 langkah setiap hari. Kedua, peserta harus menerapkan pola makan sesuai pedoman “Isi Piringku”. Ketiga, peserta harus melakukan aktivitas fisik minimal 30 menit per hari atau 150 menit per minggu.

Semua kegiatan yang dilakukan harus didokumentasikan dengan baik sebagai bukti partisipasi. Peserta diminta untuk mengunggah tangkapan layar jumlah langkah harian, foto menu makanan bergizi seimbang, serta foto aktivitas olahraga. Setiap unggahan harus disertai dengan penanda waktu dan lokasi kegiatan. Dokumentasi ini kemudian dikolase dan diunggah setiap akhir minggu.

Selain itu, peserta juga diwajibkan melakukan pemeriksaan kesehatan di puskesmas setiap awal minggu. Apabila peserta tidak melakukan pemeriksaan kesehatan atau tidak mengunggah bukti kegiatan selama dua minggu berturut-turut, maka secara otomatis akan dinyatakan gagal dalam menyelesaikan tantangan.

Ani Ruspitawati menekankan bahwa tantangan ini lebih dari sekadar menurunkan ukuran baju atau berat badan. Tujuannya adalah untuk membangun kebiasaan hidup sehat dalam jangka panjang.

“Tantangan ini lebih pada pembiasaan gaya hidup sehat dalam jangka panjang. Kami ingin masyarakat memahami bahwa kesehatan bisa dimulai dari kebiasaan sederhana sehari-hari,” ujar Ani Ruspitawati.

Dinas Kesehatan DKI Jakarta juga telah menyiapkan hadiah menarik bagi peserta yang berhasil menyelesaikan tantangan ini. Dengan adanya program ini, Dinkes DKI berharap semakin banyak masyarakat yang terlibat, sehingga dapat meningkatkan kesadaran dan kualitas kesehatan warga Jakarta secara keseluruhan.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI