Pemerintah Indonesia mengumumkan penambahan anggaran sebesar Rp30 triliun untuk program Bantuan Langsung Tunai (BLT), sebagai respons terhadap tantangan ekonomi yang dihadapi menjelang akhir tahun 2025. Kebijakan ini bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial bagi lebih dari 35 juta keluarga penerima manfaat (KPM). Langkah ini mendapat apresiasi dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi XI DPR RI, Charles Meikyansah.
Charles Meikyansah menilai bahwa keputusan pemerintah ini merupakan bukti nyata kehadiran negara dalam menjaga daya beli masyarakat, terutama di tengah ketidakpastian ekonomi global dan domestik. Ia menekankan pentingnya program ini dijalankan secara akuntabel, terukur, dan berkelanjutan, dengan harapan BLT dapat menjadi awal dari kemandirian keluarga penerima manfaat.
Apresiasi Terhadap Penambahan Anggaran BLT
Charles Meikyansah, anggota Komisi XI DPR RI, memberikan apresiasi atas langkah pemerintah menambah anggaran BLT. Ia menganggap langkah ini sebagai respons yang tepat terhadap tekanan ekonomi.
Kehadiran Negara untuk Rakyat
Menurut Charles, kebijakan ini mencerminkan kehadiran negara dalam melindungi masyarakat, khususnya mereka yang paling rentan. Ia percaya bahwa BLT adalah langkah krusial untuk memastikan masyarakat kecil tetap mampu bertahan dan berdaya di tengah kesulitan ekonomi.
Penyaluran yang Tepat Sasaran
Charles menekankan pentingnya penyaluran BLT yang tepat sasaran. Ia mendorong pemerintah untuk menggunakan Data Sosial Ekonomi Nasional (DSEN) yang valid dan mutakhir untuk mencegah kesalahan dalam penyaluran bantuan.
Pelaksanaan Program yang Akuntabel dan Berkelanjutan
Pemerintah mulai menyalurkan BLT tambahan sebesar Rp900.000 per keluarga penerima manfaat pada 20 Oktober 2025. Program ini merupakan perluasan dari bantuan Kartu Sembako atau BLT Reguler.
Transformasi Menuju Kemandirian
Charles berharap bantuan ini tidak hanya menjadi solusi sementara, tetapi juga sebagai pendorong produktivitas dan kemandirian keluarga penerima manfaat. Ia meyakini pemerintah telah menyiapkan program pendampingan yang terintegrasi untuk mendukung hal tersebut.
Pentingnya Data yang Valid
Validitas data merupakan kunci untuk memastikan bantuan tepat sasaran. Charles menekankan bahwa data yang kuat adalah fondasi utama agar bantuan benar-benar diterima oleh mereka yang paling membutuhkan.
Dukungan untuk Pertumbuhan Ekonomi Rakyat
Charles mengingatkan bahwa kebijakan BLT harus diikuti oleh program lanjutan yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat.
Menciptakan Lapangan Kerja dan UMKM
Ia menyebutkan pentingnya kebijakan yang mendukung penciptaan lapangan kerja, penguatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta peningkatan ekonomi kerakyatan.
BLT sebagai Pintu Masuk Kemandirian
Charles menegaskan bahwa BLT seharusnya menjadi pintu masuk menuju kemandirian, bukan akhir dari proses pembangunan sosial. Tujuannya adalah menciptakan masyarakat yang tangguh dan mandiri.
Berikut adalah pernyataan langsung dari Charles Meikyansah:
“Di tengah tantangan ekonomi global dan domestik, keputusan pemerintah untuk memperkuat perlindungan sosial melalui BLT tambahan adalah langkah yang patut diapresiasi. Ini bukti negara hadir untuk memastikan rakyat kecil tetap bisa bertahan dan berdaya,” ujar Charles.
“Kita berharap adanya transformasi, bagaimana bantuan ini bisa menjadi awal dari kemandirian keluarga, dengan dukungan program pendampingan yang terintegrasi. Dan saya yakin Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto sudah menyiapkan hal-hal tersebut,” tuturnya.
“Setiap rupiah yang dikeluarkan negara harus tepat guna dan tepat sasaran. Data yang kuat adalah fondasi utama agar bantuan benar-benar menyentuh mereka yang paling membutuhkan,” jelasnya.
“Tentunya kebijakan yang dapat mendorong penciptaan lapangan kerja, penguatan UMKM, akses pembiayaan produktif, dan peningkatan ekonomi kerakyatan,” sebut Politisi Fraksi Partai NasDem itu.
“Yang kita tuju adalah masyarakat yang tangguh, tidak bergantung, dan mampu berdiri di atas kaki sendiri. Karena itu, penting bagi semua pemangku kepentingan untuk bergandengan tangan memperkuat sistem perlindungan sosial yang adaptif dan memberdayakan,” pungkasnya.
