Tragedi Nadiem Makarim: Dari Sosok Jujur ke Pusaran Kasus Korupsi Mengejutkan Publik

Tragedi Nadiem Makarim Dari Sosok Jujur ke Pusaran Kasus Korupsi Mengejutkan Publik

Nadiem Makarim, sosok yang selama ini dikenal dengan semangat inovasi dan integritas, kini menjadi pusat perhatian publik. Ia ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan korupsi pengadaan laptop Chromebook di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) periode 2019-2022. Kasus yang diduga merugikan negara hingga Rp1,98 triliun ini mengejutkan banyak pihak, terlebih mengingat rekam jejak Nadiem yang selama ini identik dengan nilai-nilai antikorupsi.

Penetapan tersangka ini menjadi ironi tersendiri, mengundang berbagai reaksi dari publik dan keluarga. Kasus ini bukan hanya tentang kerugian finansial negara, tetapi juga tentang citra seorang tokoh yang pernah menjadi panutan. Bagaimana seorang yang dikenal menjunjung tinggi integritas, kini harus berhadapan dengan tuduhan korupsi?

**Kesedihan Mendalam Sang Ibu**

Ibu Nadiem, Atika Algadri, mengungkapkan kesedihan mendalamnya saat mendengar penetapan tersangka terhadap anaknya. Ia mengaku tak menyangka Nadiem, yang sejak kecil dididik dengan nilai kejujuran dan keadilan, kini tersandung kasus hukum yang mencoreng nama baik keluarga.

Atika mengungkapkan betapa beratnya menerima kenyataan ini. Ia teringat bagaimana Nadiem tumbuh dalam lingkungan yang menjunjung tinggi integritas.

“Saya sedihnya luar biasa. Dia anak yang menjalankan nilai-nilai keadilan dan kebersihan sejak kecil,” ujar Atika kepada wartawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jumat 3 Oktober 2025.

Atika menegaskan bahwa sejak dini, Nadiem selalu diajarkan untuk tidak mengambil hak orang lain. Ia berharap proses hukum berjalan adil dan transparan.

**Lingkungan Keluarga yang Antikorupsi**

Nadiem sendiri pernah mengungkapkan pandangannya tentang korupsi. Ia lahir dari keluarga yang sangat menjunjung tinggi kejujuran. Ayahnya pernah menjabat sebagai Komite Etika KPK, sementara ibunya adalah pendiri penghargaan anti korupsi Bung Hatta.

Dalam video lawas bersama Deddy Corbuzier, Nadiem menegaskan komitmennya untuk tidak mengambil uang rakyat.

“Ayah saya Komite Etika KPK, ibu saya pendiri Penghargaan Anti Korupsi Bung Hatta,” tutur Nadiem dalam video Youtube yang diunggah pada 11 Juni 2025 silam.

Ia juga menambahkan, “Saya tidak akan pernah mengambil sepersen pun uang rakyat.”

Namun, pernyataan tersebut kini menjadi sorotan publik. Banyak yang merasa heran dengan perubahan drastis ini.

**Upaya Hukum dan Sorotan Publik**

Saat ini, Nadiem telah ditahan sejak 4 September 2025. Ia mengajukan gugatan praperadilan untuk membatalkan status tersangkanya. Sidang perdana telah digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Jumat 3 Oktober 2025.

Kuasa hukum Nadiem berpendapat bahwa penetapan tersangka dilakukan tanpa prosedur yang sah. Sementara itu, Kejaksaan Agung menyatakan telah memiliki bukti kuat terkait keterlibatan Nadiem dalam kasus pengadaan laptop Chromebook tersebut. Kasus ini terus menjadi perhatian publik, menanti kejelasan dari proses hukum yang sedang berjalan.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI