Skandal Ciuman Kening Unsri: 15 Senior Diperiksa, Organisasi Mahasiswa Beku

Skandal Ciuman Kening Unsri 15 Senior Diperiksa Organisasi Mahasiswa Beku

Universitas Sriwijaya (Unsri) mengambil tindakan tegas setelah beredarnya video viral yang memperlihatkan mahasiswa baru saling mencium kening dalam kegiatan pengenalan kampus. Video berdurasi 24 detik ini, yang tersebar di media sosial sejak Senin, 22 September 2025, menimbulkan reaksi keras dari pihak kampus dan memicu pembentukan tim investigasi. Unsri menegaskan komitmennya untuk mencegah segala bentuk pelecehan, kekerasan, dan perundungan di lingkungan kampus.

Tim investigasi segera bekerja menelusuri insiden tersebut. Langkah ini merupakan respons langsung terhadap video yang memperlihatkan sejumlah mahasiswa melakukan aksi saling cium kening dalam sebuah forum angkatan. Unsri menyatakan tindakan tersebut tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan nilai-nilai edukasi yang dijunjung tinggi kampus. Segala aktivitas di lingkungan kampus harus menjunjung tinggi etika dan menghindari praktik yang mengarah pada perpeloncoan atau pelecehan.

Sebagai tindak lanjut, Unsri mengeluarkan Surat Edaran Rektor Nomor 0003/UN9/SE.BAK.KM/2025. Surat edaran ini mengatur pedoman pelaksanaan Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB), dengan tegas melarang kekerasan, perundungan, pelecehan seksual, dan intoleransi. Sekretaris Unsri, Prof. Aidil Fitri, menjelaskan langkah-langkah yang telah diambil kampus.

“Saat ini kami sudah memeriksa 15 orang kakak tingkat. Ke-15 orang inilah yang menyebabkan kejadian ini terjadi. Kita akan berkoordinasi dengan Satgas untuk mengambil keputusan yang bijak terkait kejadian ini,” ujar Prof. Aidil Fitri dalam keterangan resmi. Ia juga mengingatkan mahasiswa agar menolak ajakan yang melanggar aturan dari pihak mana pun.

Sebanyak 15 mahasiswa senior dari Program Studi Teknologi Pertanian telah diperiksa. Mereka terdiri dari pengurus Himpunan Mahasiswa Teknologi Pertanian (Himateta), ketua angkatan, dan panitia kegiatan. Rektor Unsri menyatakan kemungkinan sanksi akademik berat akan diberikan jika ditemukan pelanggaran serius dalam investigasi. Sebagai langkah awal, Himateta dibekukan selama satu tahun.

Dalam klarifikasi internal, terungkap bahwa aksi cium kening terjadi secara spontan setelah forum angkatan penutupan. Salah satu mahasiswa senior menjelaskan bahwa ide tersebut muncul secara tiba-tiba dan bukan bagian dari rencana acara. Namun, Unsri tetap menilai tindakan tersebut telah melanggar prinsip dasar pengenalan kampus yang seharusnya berfokus pada pendidikan dan keteladanan.

Selain menjatuhkan sanksi, Unsri melakukan evaluasi menyeluruh terhadap prosedur perizinan kegiatan mahasiswa. Kampus akan memperketat pengawasan organisasi kemahasiswaan dan memastikan setiap acara sesuai dengan nilai edukasi, kesetaraan, dan tanggung jawab. Langkah ini bertujuan mencegah terulangnya kejadian serupa dan menjaga kondusivitas lingkungan kampus.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI