Jakarta, Mediumnews.id – Jagat media sosial dihebohkan dengan insiden ledakan bom rakitan di SMAN 72 Jakarta pada Jumat, 7 November 2025. Peristiwa ini terjadi saat sholat Jumat di area masjid sekolah, menyebabkan kepanikan dan sejumlah siswa serta guru mengalami luka.
Ledakan diduga berasal dari bom rakitan yang dibawa oleh seorang siswa. Kejadian ini menimbulkan keprihatinan mendalam dan menjadi perhatian publik. Pihak berwenang tengah melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap motif dan pelaku di balik insiden ini.
Korban Ledakan Dirawat Intensif di RS Yarsi
Rumah Sakit Yarsi di Jakarta Pusat saat ini merawat intensif 15 korban akibat ledakan di SMAN 72 Jakarta. Dari jumlah tersebut, 14 korban menjalani perawatan inap dan satu lainnya rawat jalan. Sebagian besar korban mengalami gangguan pendengaran akibat kerasnya ledakan.
Kondisi Korban
Dokter Irmadianti, Manajer Pelayanan Medis RS Yarsi, menyampaikan sebagian korban lainnya menderita luka bakar dan trauma psikologis. Sebanyak 13 korban dirawat inap dengan kondisi rata-rata mengalami gangguan pendengaran.
Satu korban mengalami luka berat dan harus menjalani operasi darurat karena luka bakar parah dan cedera pada bagian perut. Korban lainnya diperbolehkan pulang setelah pemeriksaan intensif.
Irmadianti memastikan seluruh korban dalam kondisi stabil dan terus mendapatkan perawatan intensif.
Dugaan Awal dan Kesaksian Siswa
Peristiwa ini terjadi saat khutbah Jumat menjelang adzan iqomah. Perhatian publik tertuju pada temuan bom rakitan.
Kesaksian Siswa
Saksi mata, Sela, seorang siswa kelas XI, menuturkan dirinya mendengar suara ledakan keras saat berada di selasar masjid. Ia mengaku melihat tiga bom rakitan di lokasi kejadian. Sela menduga siswa tersebut ingin balas dendam dan bunuh diri.
Sela menambahkan suasana sekolah pagi itu berjalan normal dengan kegiatan Adiwiyata sebelum Salat Jumat.
Polri Ungkap Dugaan Motif Perundungan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memastikan pihaknya sedang mendalami dugaan motif pelaku. Polri menduga pelaku adalah korban perundungan di sekolah.
Penyelidikan Mendalam
Sigit menyatakan bahwa Polri sedang mengumpulkan bukti dan informasi untuk memastikan motif utama pelaku. Pihaknya telah mengantongi identitas terduga pelaku dan sedang melakukan penyelidikan mendalam terhadap rumah dan area sekitar pelaku.
“Untuk saat ini salah satu dari yang melakukan operasi terduga pelaku, dan untuk motif memang saat ini sedang kita dalami berbagai macam informasi,” tegas Sigit.
Sigit menambahkan, “Tentunya akan kita kumpulkan supaya menjadi satu informasi yang bulat pada saat diinformasikan.”
Polri terus berupaya mengungkap kasus ini secara tuntas untuk memberikan keadilan bagi korban dan mencegah kejadian serupa di masa mendatang.