Rupiah Melemah Terhadap Dolar AS di Perdagangan Siang, Sentimen Safe Haven Membayangi
Perdagangan mata uang pada Rabu siang (1/10/2025) menunjukkan tren pelemahan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS). Data dari Bloomberg pukul 12.00 WIB mencatat bahwa rupiah di pasar spot terdepresiasi sebesar 0,15%, menyentuh angka Rp 16.690 per dolar AS. Pergerakan ini melanjutkan tren yang berbeda dari hari sebelumnya.
Sebelumnya, pada Selasa (30/9/2025), rupiah justru menguat tipis. Pasar spot mencatatkan kenaikan 0,09% pada penutupan perdagangan harian, dengan nilai tukar berada di posisi Rp 16.665 per dolar AS. Perubahan arah ini mengindikasikan adanya dinamika yang perlu dicermati dalam pergerakan mata uang.
Sutopo Widodo, Presiden Komisioner HFX Internasional Berjangka, memberikan pandangannya terkait proyeksi pergerakan rupiah hari ini. Ia menyoroti bahwa faktor eksternal, khususnya dari Amerika Serikat, kemungkinan besar akan menjadi penggerak utama.
“Proyeksi pergerakan rupiah untuk hari ini kemungkinan akan didominasi oleh faktor eksternal Amerika Serikat,” ujar Sutopo Widodo.
Risiko “government shutdown” di AS yang sebelumnya menjadi pemicu sentimen safe haven, kini menjadi fokus perhatian utama pasar. Perhatian terhadap faktor eksternal ini menunjukkan betapa eratnya kaitan pasar keuangan Indonesia dengan kondisi global, khususnya di negara-negara maju.