Ipda Donald Junus Halomoan, 49 tahun, seorang personel Brimob Polda Riau, gugur saat bertugas memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Rokan Hilir. Kepergiannya menjadi duka mendalam bagi institusi kepolisian dan masyarakat Riau. Ia telah berjuang selama tiga pekan dalam misi pemadaman karhutla sebelum akhirnya meninggal dunia pada Selasa, 5 Agustus.
Almarhum, yang menjabat sebagai Pasi Provos Batalyon B Pelopor Satuan Brimob Polda Riau, tergabung dalam Bawah Kendali Operasi (BKO) Polres Rokan Hilir. Dedikasi dan pengabdiannya terlihat jelas melalui partisipasinya langsung di lapangan, khususnya di wilayah hukum Polsek Simpang Kanan. Ia dikenal sebagai sosok Bhayangkara yang tangguh dan berdedikasi tinggi.
“Almarhum adalah Bhayangkara yang tangguh dan berdedikasi. Selama tiga pekan terakhir beliau berada di garis depan bersama tim gabungan,” ujar Komandan Sat Brimob Polda Riau Kombes Ketut Gede Adi Wibawa kepada Antara di Pekanbaru, Rabu (6/8). Pernyataan ini menggambarkan betapa besarnya kontribusi Ipda Donald dalam upaya penanggulangan karhutla di Riau.
Ipda Donald masih memimpin apel konsolidasi usai kegiatan pemadaman pada Senin, 4 Agustus. Setelah apel, ia kembali ke mes sementara di aula kantor Camat Simpang Kanan. Rekan-rekannya melihatnya makan malam dan beristirahat seperti biasa.
Namun, pagi harinya, saat hendak dibangunkan untuk sarapan, Ipda Donald tak memberikan respons. Pemeriksaan medis oleh dr. Agus Salim memastikan ia telah meninggal dunia sekitar pukul 08.00 WIB. Kematian mendadak ini mengejutkan rekan-rekannya dan menimbulkan duka yang mendalam.
Kepala Bidang Humas Polda Riau Kombes Pol Anom Karibianto menyampaikan belasungkawa dan menegaskan bahwa almarhum gugur dalam tugas kemanusiaan. Pengabdiannya merupakan bukti nyata komitmen Polri dalam melindungi masyarakat dan lingkungan.
“Beliau menjadi teladan dalam menghadapi bencana tahunan di Riau,” kata Kombes Anom. Pernyataan ini menggarisbawahi peran penting Ipda Donald dalam melawan bencana karhutla yang kerap terjadi di Riau. Ia menjadi contoh bagi rekan-rekannya dan menginspirasi banyak orang.
Ipda Donald meninggalkan seorang istri dan dua anak. Polda Riau memastikan seluruh hak-haknya akan ditangani sesuai ketentuan. Jenazahnya akan dipulangkan ke rumah duka dan disemayamkan dengan upacara kedinasan sebagai penghormatan terakhir atas pengabdiannya.
Kejadian ini juga menyoroti risiko yang dihadapi petugas pemadam kebakaran hutan dalam menjalankan tugasnya. Kondisi kerja yang berat dan berbahaya, serta paparan asap dan api, merupakan ancaman nyata bagi keselamatan mereka. Peristiwa ini seharusnya menjadi pengingat pentingnya upaya pencegahan karhutla dan peningkatan keselamatan para petugas yang berjuang di garis depan.
Lebih lanjut, meninggalnya Ipda Donald dapat menjadi momentum untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga lingkungan dan mencegah karhutla. Partisipasi aktif masyarakat sangat diperlukan untuk mengurangi risiko kebakaran dan melindungi keselamatan petugas pemadam kebakaran. Semoga kepergian Ipda Donald dapat menjadi teladan bagi kita semua untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan sesama.