Pemerintah Indonesia bergerak cepat merespons tragedi runtuhnya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Dody Hanggodo, menegaskan komitmen pemerintah untuk melakukan evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia. Langkah ini diambil sebagai tindak lanjut instruksi langsung dari Presiden Prabowo Subianto.
Keputusan ini merupakan respons atas insiden memilukan yang menelan korban jiwa dan luka-luka. Evaluasi menyeluruh diharapkan dapat mencegah terulangnya kembali tragedi serupa di masa mendatang. Fokus utama adalah memastikan keselamatan para santri dan masyarakat yang beraktivitas di lingkungan pesantren.
Respons Cepat Pemerintah Pasca Tragedi Sidoarjo
Menteri Dody Hanggodo memberikan pernyataan langsung terkait langkah-langkah yang akan diambil pemerintah. Ia menekankan pentingnya evaluasi menyeluruh terhadap konstruksi dan keamanan bangunan pesantren.
Prioritas Utama: Penyelamatan Korban
Sebelum memulai evaluasi, pemerintah memprioritaskan upaya penyelamatan korban dan evakuasi santri yang masih tertimpa reruntuhan.
Evaluasi Menyeluruh Bangunan Pesantren
Setelah proses evakuasi selesai, pemerintah akan segera memulai evaluasi menyeluruh terhadap seluruh bangunan pesantren di Indonesia.
Menteri Dody Hanggodo menyampaikan pernyataan langsung terkait langkah-langkah yang akan diambil.
“Semua pondok pesantren akan kita evaluasi sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto,” ujar Menteri Dody saat meninjau posko tim penyelamat gabungan di lokasi kejadian, Senin (6/10/2025).
Pemerintah bertekad memastikan keselamatan santri dan masyarakat.
“Kami akan memastikan seluruh bangunan pesantren aman dan sesuai ketentuan. Ini penting, karena menyangkut keselamatan santri dan masyarakat yang beraktivitas di lingkungan pesantren,” tegas Menteri Dody.
Dampak Tragedi dan Upaya Pemulihan
Tragedi di Sidoarjo menjadi pengingat pentingnya standar keselamatan bangunan, khususnya pada lembaga pendidikan keagamaan seperti pesantren.
Data Korban dan Upaya Evakuasi
Data dari Badan Pencarian dan Pertolongan Nasional (Basarnas) hingga Senin (6/10/2025) pukul 19.00 WIB:
Pemerintah berkomitmen penuh untuk menuntaskan proses evakuasi dan memberikan penanganan terbaik bagi para korban.