Kematian Tragis Driver Ojol: Angga Sasongko Desak Potong Anggaran Polri
Kematian tragis Affan Kurniawan, driver ojek online (ojol) berusia 21 tahun yang terlindas mobil Brimob saat demonstrasi di Jakarta, menyulut kemarahan publik. Seniman Angga Sasongko pun turut bersuara, mendesak agar tragedi ini menjadi momentum evaluasi serius kepolisian.
Angga Sasongko melalui unggahan Instagram-nya, Jumat (29/8), mengajukan tuntutan tegas. Ia meminta agar anggaran Polri, termasuk tunjangan para jenderal, dipotong. Langkah ini, menurutnya, merupakan bentuk evaluasi atas insiden memilukan tersebut.
“Potong anggarannya. Potong tunjangan jenderal-jenderalnya,” tulis Angga.
Tujuannya, lanjut Angga, agar anggota Polri lebih mengenal posisi dan tanggung jawab mereka sebagai penegak hukum yang juga bagian dari masyarakat sipil.
“Bikin mereka sadar, kalo mereka itu orang sipil juga!” tegasnya.
Selain pemotongan anggaran, Angga juga menekankan perlunya reformasi struktural di tubuh Polri untuk mencegah terulangnya peristiwa serupa. Perubahan mendalam dinilai krusial untuk perbaikan institusi ke depan.
Insiden yang menewaskan Affan bermula dari aksi demonstrasi di Gedung DPR/MPR RI yang berakhir ricuh. Sebuah video viral di media sosial memperlihatkan Affan tertabrak dan terlindas kendaraan taktis Brimob.
Video tersebut memantik kemarahan publik, terutama setelah beredar video lain yang menunjukkan massa mengejar mobil rantis yang diduga pelaku penabrakan.
Menanggapi peristiwa ini, Kadivpropam Polri Irjen Pol Abdul Karim menyatakan bahwa tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya tengah diperiksa. Mereka berada di dalam mobil rantis yang menabrak Affan.
Ketujuh anggota tersebut berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka J. Proses pemeriksaan masih terus berlanjut untuk mengungkap seluruh fakta kejadian.