GEGARA Projo & Budi Arie Tinggalkan Jokowi, PDIP Bongkar Dalang Tersangka?

GEGARA Projo Budi Arie Tinggalkan Jokowi PDIP Bongkar Dalang Tersangka

Publik dikejutkan dengan manuver politik Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi. Ia dikabarkan mulai menjauhi dukungan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan merapat ke Partai Gerindra. Pergeseran sikap ini menjadi sorotan utama, dianggap sebagai langkah politik signifikan pasca Jokowi tak lagi menjabat sebagai presiden.

Perubahan haluan politik ini memicu berbagai tanggapan. Sejumlah pihak menilai langkah Budi Arie bukan sekadar perubahan biasa, tetapi lebih dari itu. Spekulasi mengenai motif di balik langkah tersebut pun bermunculan.

Perubahan Haluan Politik Budi Arie: Mencari Perlindungan?

Ferdinand Hutahaean, politisi dari PDIP, memberikan pandangannya terkait langkah politik Budi Arie. Menurutnya, ada kemungkinan Budi Arie dan Projo sedang berupaya mencari perlindungan politik dan hukum.

Ferdinand mengaitkan langkah Budi Arie dengan statusnya yang sedang menghadapi sorotan terkait dugaan kasus judi online. Ferdinand menyebutkan,

“Karena bagaimanapun Budi Arie saat ini statusnya di kepolisian terkait dugaan judi online dan masih panas-panasnya seperti kopi panas di pagi hari.”

Bahkan, Ferdinand meyakini jika Budi Arie tidak mencari perlindungan, potensi dirinya menjadi tersangka sangat besar.

“Saya yakin kalau Budi Arie tidak mencari perlindungan politik dan perlindungan hukum, maka dia akan dijadikan tersangka,” katanya.

Ferdinand juga berpendapat bahwa Partai Gerindra menjadi tujuan perlindungan politik yang paling memungkinkan bagi Budi Arie. Meskipun demikian, Ferdinand meragukan apakah Gerindra membutuhkan Budi Arie.

“Namun saya tidak melihat Gerindra butuh Budi Arie. Saya khawatir ini justru merugikan Gerindra dengan status Budi Arie saat ini,” ucap Ferdinand.

Jokowi Ditinggalkan? Analisis Ferdinand

Ferdinand menambahkan bahwa mantan Presiden Jokowi tampaknya mulai ditinggalkan oleh orang-orang yang sebelumnya berada di lingkaran kekuasaannya. Ia mencontohkan beberapa tokoh yang terseret kasus atau mulai mengubah arah politiknya.

“Kita menyaksikan bagaimana teman-temannya Jokowi kini meninggalkan Jokowi. Sebentar lagi Jokowi akan sendirian,” ujarnya.

Sebagai contoh, Ferdinand menyinggung kasus yang menimpa Noel (Immanuel Ebenezer), mantan relawan Jokowi, yang kini menjadi tersangka kasus korupsi.

Langkah Budi Arie: Manuver yang Realistis?

Pengamat politik Adi Prayitno memberikan pandangannya mengenai langkah Budi Arie. Adi menilai manuver Budi Arie merapat ke Gerindra sebagai langkah yang rasional. Menurutnya, jika ingin tetap berperan dalam politik, kunci aksesnya memang ada pada partai politik.

Adi menjelaskan,

“Sepertinya Budi Arie sudah mulai realistis bahwa untuk menjadi aktor kunci, termasuk juga untuk mengakses jabatan-jabatan politik strategis di negara kita, memang harus melalui partai politik suka atau tidak.”

Adi juga mengartikan manuver ini sebagai proses “meninggalkan Jokowi secara perlahan,” mengingat Projo sangat identik dengan Jokowi selama ini.

Respons Relawan Prabowo: Bukan Pengkhianatan

David, Ketua Umum Relawan Pasbata (Pasukan Bawah Tanah) Prabowo dan juga mantan relawan Jokowi, memberikan tanggapan terkait merapatnya Projo ke Gerindra. Ia menegaskan bahwa hal tersebut bukanlah pengkhianatan, melainkan bagian dari kesinambungan visi pembangunan nasional.

David menyatakan:

“Kami lahir dari Bapak Jokowi, dan hari ini kami berjuang bersama Bapak Prabowo untuk melanjutkan cita-cita besar beliau demi rakyat dan negara.”

David juga meminta publik untuk berhenti membuat provokasi dan menyebarkan isu politik yang tidak mendidik. Ia mengajak masyarakat untuk lebih fokus pada hal-hal yang positif.

“Sudahlah, kita sudahi semua ini. Pilpres sudah lewat. Mari kita ajari rakyat kita untuk pintar, bukan disuguhi pembodohan lewat isu-isu tak bermutu seperti ijazah dan lain-lain,” katanya.

Projo: Ganti Logo dan Gabung Gerindra

Kongres III Projo pada 1 November 2025 menjadi momen penting. Budi Arie mengumumkan rencana perubahan logo Projo yang selama ini menampilkan siluet wajah Jokowi.

Selain itu, Budi Arie secara terbuka menyampaikan niatnya untuk bergabung dengan Partai Gerindra.

“Saya meminta izin kepada seluruh anggota Projo untuk saya bergabung ke Partai Gerindra… Kan kita belum bergabung,” kata Budi Arie.

Langkah ini menandai perubahan signifikan dalam peta politik, terutama setelah Jokowi tidak lagi memegang tampuk kekuasaan. Projo, yang selama dua periode menjadi organisasi relawan pendukung utama Jokowi, kini secara resmi mengalihkan dukungannya kepada Prabowo Subianto.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI