Ethereum Meroket Pasca Pidato Powell: Prediksi Tembus Rp300 Juta Tahun 2028

Ethereum Meroket Pasca Pidato Powell Prediksi Tembus Rp300 Juta Tahun 2028

Ethereum melampaui rekor tertinggi sepanjang masa, menembus angka USD 4.866 atau sekitar Rp 79 juta (kurs saat penulisan). Ini menandai babak baru bagi Ethereum, bukan hanya sekadar mengikuti jejak Bitcoin, tetapi sebagai aset kripto unggulan yang menarik minat besar dari institusi dan investor.

Lonjakan harga ini sebagian besar dipicu oleh pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, di simposium Jackson Hole. Powell menyebut “keseimbangan risiko kini mulai bergeser”, yang ditafsirkan pasar sebagai sinyal potensi penurunan suku bunga pada September. Hal ini memicu reaksi positif yang signifikan di pasar kripto.

Pasar merespon dengan cepat dan agresif. Ethereum naik 15 persen, sementara Bitcoin juga ikut terdongkrak. Saham perusahaan kripto seperti Coinbase, Circle, dan Sharplink juga mengalami kenaikan signifikan, lebih dari 7 persen. Reaksi ini bukan hanya reaksi spontan, tetapi juga mencerminkan daya tarik Ethereum yang semakin meningkat di mata investor institusional.

Ethereum menawarkan ekosistem yang luas dan komprehensif, meliputi DeFi (keuangan terdesentralisasi), tokenisasi aset, dan pembayaran stablecoin. Hal ini menarik minat investor. Data Bloomberg menunjukkan aliran dana ke ETF spot Ethereum di AS mencapai lebih dari USD 2,5 miliar hanya di bulan Agustus, jauh melampaui aliran dana ke ETF Bitcoin yang justru mengalami pengurangan.

“Untuk pasar kripto, reaksinya cepat dan positif. Dalam siklus bull market yang didorong likuiditas seperti sekarang, investor cepat menanggapi sinyal dovish, dan komentar Powell memberikan hal itu,” kata Katalin Tischhauser, Head of Research di Sygnum Bank.

Bukan hanya spekulan ritel yang mendorong kenaikan harga Ethereum. Banyak perusahaan kini membeli ETH sebagai bagian dari strategi treasury mereka. Ambisi BitMine untuk menguasai 5 persen dari total pasokan Ethereum global juga menjadi faktor pendorong. Komunitas Ethereum sendiri meluncurkan Etherealize, sebuah organisasi baru untuk mendorong adopsi jaringan Ethereum di kalangan bisnis dan institusi.

Optimisme terhadap masa depan Ethereum juga tinggi. Arthur Hayes, CIO Maelstrom, memprediksi harga Ethereum bisa mencapai USD 10.000 bahkan USD 20.000 di akhir siklus. Geoffrey Kendrick dari Standard Chartered memperkirakan harga akan mencapai USD 7.500 pada akhir tahun ini dan USD 25.000 pada 2028.

Selain faktor makroekonomi, aktivitas on-chain yang kuat turut berkontribusi pada kenaikan harga. CoinGlass mencatat likuidasi posisi short sebesar USD 120 juta hanya dalam satu jam, memicu tekanan beli yang signifikan. Penutupan posisi short secara paksa oleh sistem semakin mendorong kenaikan harga.

Keunggulan Ethereum juga terlihat dari performanya yang melampaui kripto lain seperti Solana, XRP, dan Litecoin. Sementara Bitcoin masih berada di level USD 116.000, Ethereum terus memimpin. Ekosistem Ethereum yang kompleks dan terintegrasi dengan sistem keuangan global, termasuk potensi penggunaannya dalam proyek digital euro oleh Uni Eropa, menjadi faktor kunci.

Meningkatnya kejelasan regulasi di Amerika dan Eropa juga berperan penting. Undang-Undang Genius Act di AS dan pertimbangan Uni Eropa menjadikan Ethereum sebagai infrastruktur digital euro menunjukkan bahwa Ethereum kini dipandang lebih dari sekadar aset spekulatif.

Dengan tren positif ini, Ethereum berpotensi menjadi bukan hanya pionir teknologi blockchain, tetapi juga pemain utama dalam sistem keuangan global masa depan. Kejelasan regulasi, ekosistem yang kuat, dan adopsi yang terus meningkat menjadikan Ethereum sebagai aset kripto yang menarik untuk dipantau.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI