TNI AL Pukau ASEAN: Keahlian Penyelamatan Laut Tingkatkan Pengaruh Indonesia

Mais Nurdin

Rabu, 13 Agustus 2025

4
Min Read

TNI AL Kirim Tim Medis ke Pelatihan Internasional di Thailand, Perkuat Kerja Sama Maritim ASEAN

Di tengah meningkatnya ancaman krisis maritim global, TNI Angkatan Laut (TNI AL) menunjukkan komitmennya dalam memperkuat pertahanan dan kerja sama regional. Langkah nyata ini ditunjukkan dengan pengiriman tim medis militernya ke Thailand untuk mengikuti Maritime And Aquatic Life Support (MALS) International Course 2025. Pelatihan internasional tiga hari ini berlangsung di Sattahip, Thailand, dari tanggal 5 hingga 7 Agustus 2025. Keikutsertaan ini merupakan bukti nyata komitmen Indonesia dalam menjaga stabilitas maritim regional.

Pelatihan MALS 2025 diselenggarakan oleh Royal Thai Navy dengan dukungan ASEAN Center of Military Medicine (ACMM). Ini merupakan kali pertama kursus tersebut terbuka untuk perwakilan negara-negara ASEAN. Sebanyak 20 delegasi dari berbagai negara ASEAN turut berpartisipasi, termasuk Indonesia. Partisipasi aktif ini menunjukkan meningkatnya kolaborasi antar negara ASEAN dalam menghadapi tantangan maritim bersama.

TNI AL mengirimkan empat perwakilan terbaik dari Korps Kesehatan: Letkol Laut (K) dr. Eko Wahyudi, Sp.An; Letkol Laut (K) dr. Abdul Haris, Sp.BS., M.Tr. Opsla; Mayor Laut (K/W) Fariska Dwi Septarina, STr.Keb; dan Lettu Laut (K) dr. Wilson Bastian. Keempat perwira tersebut memiliki keahlian dan pengalaman yang mumpuni dalam bidang kedokteran dan operasi laut. Mereka terpilih karena kemampuan dan dedikasi mereka dalam menghadapi situasi darurat di laut.

Para peserta pelatihan tidak hanya menerima materi teori di kelas. Mereka juga terlibat dalam simulasi lapangan yang realistis. Simulasi mencakup berbagai skenario, mulai dari teknik bertahan hidup di laut (sea survival), penanganan korban tenggelam, hingga evakuasi medis dengan berbagai metode. Latihan intensif ini dirancang untuk meningkatkan kecepatan reaksi, kerja sama tim, dan ketangkasan dalam situasi yang penuh tekanan. Kesiapan dalam menghadapi situasi darurat di laut menjadi hal yang sangat penting.

Latihan ini juga menekankan pentingnya kerja sama antar negara ASEAN dalam menghadapi tantangan maritim. Hal ini sejalan dengan arahan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Muhammad Ali yang menekankan pentingnya partisipasi internasional untuk mendukung strategi pertahanan non-konvensional melalui diplomasi militer. Penguatan kerja sama ini akan meningkatkan efektivitas dalam merespon berbagai ancaman maritim.

Melalui partisipasi aktif dalam MALS 2025, TNI AL tidak hanya meningkatkan kemampuan personelnya, tetapi juga memperkuat hubungan dengan negara-negara ASEAN. Kerja sama ini sangat penting dalam penanganan bencana dan insiden maritim di kawasan. Indonesia semakin menegaskan perannya sebagai negara yang aktif menjaga stabilitas maritim regional.

Lebih dari sekadar latihan, MALS 2025 memperkuat diplomasi dan solidaritas antar negara ASEAN. Kerja sama ini menunjukkan bahwa diplomasi tidak hanya dilakukan di meja perundingan, tetapi juga melalui tindakan nyata di lapangan. Komitmen bersama untuk menjaga keamanan maritim kawasan tercermin dalam pelatihan ini.

Dengan mengikuti MALS International Course 2025, TNI AL membuktikan komitmennya dalam menjaga kesiapsiagaan maritim. Pelatihan ini meningkatkan kemampuan personel, memperkuat kerja sama regional, dan mempersiapkan Indonesia menghadapi tantangan maritim masa depan. Kesiapsiagaan dan kecepatan respon menjadi kunci dalam menghadapi krisis maritim yang tak terduga. Partisipasi aktif ini menunjukkan komitmen kuat Indonesia dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan.

“Partisipasi aktif dalam ajang internasional seperti MALS 2025 sangat penting untuk memperluas wawasan personel dan meningkatkan kapabilitas medis militer,” demikian pernyataan yang mencerminkan arahan Kasal Laksamana TNI Muhammad Ali. Pernyataan ini menekankan pentingnya kerjasama internasional dalam menghadapi tantangan keamanan maritim.

Selain itu, peningkatan kemampuan penanganan korban tenggelam dan evakuasi medis juga merupakan fokus penting dalam pelatihan ini. Kemampuan ini sangat krusial dalam situasi darurat di laut, baik di atas maupun di bawah permukaan air. Kesiapan menghadapi berbagai skenario menjadi hal yang sangat penting untuk diprioritaskan.

Keikutsertaan TNI AL dalam MALS 2025 juga menjadi bukti nyata komitmen Indonesia dalam diplomasi militer. Kerja sama yang terjalin dengan negara-negara ASEAN memperkuat kerja sama regional dalam menghadapi berbagai tantangan maritim, termasuk penyelundupan, terorisme, dan kejahatan transnasional di laut. Dengan begitu, stabilitas dan keamanan kawasan dapat terjaga lebih baik.

Tinggalkan komentar

Related Post