Palembang – Sorak sorai kemenangan menggema di Gedung Dekranasda Jakabaring pada Kamis, 9 Oktober 2025. Tim pencak silat beregu putri Kemenpora berhasil mengukir prestasi gemilang dengan menaklukkan Provinsi Riau dalam ajang Pornas Korpri XVII 2025. Kemenangan ini menjadi bukti nyata semangat juang dan kemampuan para atlet yang berasal dari kalangan Aparatur Sipil Negara (ASN).
Keberhasilan ini tidak hanya membanggakan Kemenpora, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak pihak. Trio tangguh Mila Lusiana Megawati, Pudji Dwi Riyanti, dan Suryani berhasil membuktikan bahwa usia bukanlah penghalang untuk meraih prestasi. Mereka menunjukkan bahwa semangat juang dan kemampuan teknis yang terasah selama bertahun-tahun sebagai atlet nasional masih sangat relevan di kancah kompetisi.
Performa Gemilang di Arena
Trio Kemenpora tampil memukau di hadapan para juri. Penilaian dalam kategori beregu putri mencakup beberapa aspek krusial seperti kebenaran gerak, kerapatan, kekuatan (power), dan stamina. Ketiga atlet ini berhasil unggul dalam semua aspek tersebut, menunjukkan persiapan matang dan kekompakan tim yang solid.
Ungkapan Syukur dan Kunci Sukses
Mila Lusiana Megawati, salah satu anggota tim, mengungkapkan rasa syukur yang mendalam atas kemenangan ini. Kemenangan ini memiliki arti penting bagi Mila karena ia mampu meraih emas di usianya saat ini.
Berikut adalah pernyataan Mila:
“Syukur Alhamdulillah. Di usia sekarang masih bisa meraih emas,”
Mereka mengakui bahwa keberhasilan ini bukan hanya soal latihan fisik semata, melainkan juga didukung oleh kepercayaan tim yang kuat dan pengalaman bertanding yang kaya.
Mila menambahkan:
“Latihan sih. Kita tetap berlatih. Saling percaya, karena kita main beregu.”
Kisah Perjuangan Mantan Atlet Nasional
Kisah di balik kemenangan tim pencak silat beregu putri Kemenpora ini sangat menarik. Ketiga atlet ini adalah mantan atlet nasional yang sempat vakum dari dunia kompetisi selama sekitar 17 tahun. Perjuangan mereka kembali ke arena menunjukkan dedikasi dan semangat yang luar biasa.
Pudji Dwi Riyanti mengakui bahwa tantangan terbesar yang mereka hadapi bukanlah lawan di lapangan, melainkan diri sendiri dan bagaimana mengatur waktu di tengah kesibukan pribadi.
Pudji menjelaskan:
“Diri sendiri. Karena memang kita jarang latihan kan sebelumnya. Kita sudah berkeluarga, kita selesai dari atlet,”
Harapan untuk Masa Depan
Meskipun meraih kesuksesan, tim Pencak Silat Beregu Putri Kemenpora juga menyampaikan aspirasi mereka untuk perbaikan di masa mendatang, khususnya terkait dengan tata laksana kejuaraan.
Suryani mengungkapkan:
“Harapannya ke depan, untuk pencak silat, tetap ada. Usianya lebih dispesifikasi lagi. Biar nanti yang usia sekian bisa ketemu sekian, enggak ketemu sama yang lebih muda,”
Mila, mewakili rekan-rekannya, menekankan bahwa kemenangan ini membuktikan bahwa semangat juang dan kemampuan teknis para ASN yang berlatar belakang atlet masih sangat kompetitif. Selain itu, kemenangan ini juga mempererat semangat kekeluargaan dan sportivitas di antara pegawai KORPRI.
Upacara Penghormatan Pemenang (UPP) berlangsung khidmat, dengan pengalungan medali emas kepada tim Kemenpora yang dilakukan oleh Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Protokol Kemenpora, Yulia Mahmuddin. Kemenangan ini menjadi bukti nyata bahwa semangat juang dan kemampuan teknis para ASN yang berlatar belakang atlet masih sangat kompetitif.