[seealso]
Rencana Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, untuk menguasai Kota Gaza menuai kecaman keras dari Wakil Ketua Komisi I DPR RI, Sukamta. Ia menilai langkah ini sebagai tindakan keji yang berpotensi menimbulkan malapetaka kemanusiaan. Sukamta khawatir, rencana penguasaan tersebut akan berujung pada jatuhnya lebih banyak korban jiwa dari kalangan warga sipil yang kini sudah menghadapi situasi yang sangat sulit.
Kecaman ini muncul setelah jurnalis Timur Tengah, Barak Ravid, yang bekerja untuk situs berita AS, Axios, mengabarkan bahwa Netanyahu berencana mengevakuasi seluruh penduduk Gaza ke kamp-kamp pusat. Langkah ini bertujuan untuk memudahkan Israel menguasai penuh kota tersebut. Kabar ini juga menyebutkan bahwa rencana tersebut telah disetujui oleh Kabinet Israel.
Sukamta dengan tegas menyoroti dampak mengerikan dari rencana ini.
“Ini menunjukkan betapa kejinya Israel, mereka berdalih ingin melumpuhkan Hamas dan gerakan perlawanan lainnya padahal maksud sesungguhnya adalah menguasai wilayah Gaza dan mengusir serta membunuh warga sipil sampai tidak ada lagi yang tersisa. Jika rencana ini jadi dilaksanakan, akan sangat berisiko dengan semakin banyak korban sipil,” tegas Sukamta dalam keterangan tertulis yang dikutip di Jakarta.
Politisi dari Fraksi PKS ini juga menilai rencana Israel ini sebagai bukti nyata bahwa pemerintahan Netanyahu tidak memiliki itikad baik untuk melakukan gencatan senjata. Menurutnya, tuduhan terhadap Hamas sebagai penyebab terhambatnya perundingan gencatan senjata adalah upaya untuk menutupi ambisi Israel dalam menguasai Gaza dan melakukan genosida.
Sukamta menjelaskan bahwa rencana Israel ini akan semakin mempersulit upaya mencapai gencatan senjata. Ia berharap dunia internasional, khususnya negara-negara yang mendukung Deklarasi New York, untuk mengambil tindakan tegas.
“Deklarasi New York belum lama ini, menunjukkan dukungan internasional yang semakin kuat untuk segera menghentikan kekejian Israel. Saya berharap negara-negara yang tergabung dalam deklarasi tersebut utamamya Inggris, Prancis dan Kanada bisa turut mendesak dihentikannya rencana Israel tersebut. Karena jelas akan bahayakan rencana two state solution,” pungkasnya.
Sukamta menegaskan bahwa rencana Israel ini akan sangat menghambat upaya gencatan senjata yang selama ini diupayakan. Ia berharap agar dunia internasional tidak tinggal diam menghadapi rencana tersebut.
Mengenai rencana penguasaan Gaza, Sukamta menyampaikan pernyataan langsung,
“Ini menunjukkan betapa kejinya Israel, mereka berdalih ingin melumpuhkan Hamas dan gerakan perlawanan lainnya padahal maksud sesungguhnya adalah menguasai wilayah Gaza dan mengusir serta membunuh warga sipil sampai tidak ada lagi yang tersisa. Jika rencana ini jadi dilaksanakan, akan sangat berisiko dengan semakin banyak korban sipil,”