Jakarta – Rupiah menunjukkan tanda-tanda penguatan di awal perdagangan Selasa (14/10/2025). Mata uang Garuda ini berhasil menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS), memberikan angin segar di tengah dinamika pasar valuta asing.
Kenaikan ini terjadi di tengah tren positif yang juga melanda mata uang di kawasan Asia. Sejumlah mata uang regional juga menunjukkan performa yang lebih baik dibandingkan dolar AS, mengindikasikan sentimen positif terhadap pasar.
Rupiah Menguat di Tengah Pergerakan Asia
Pada pukul 09.08 WIB, nilai tukar rupiah spot berada di level Rp16.565 per dolar AS. Angka ini menunjukkan kenaikan sebesar 0,05% dibandingkan dengan penutupan sebelumnya di Rp16.573 per dolar AS.
Mata Uang Asia Bergerak Variatif
Pergerakan rupiah yang menguat ini sejalan dengan tren positif yang lebih luas di kawasan Asia. Beberapa mata uang regional juga mengalami penguatan terhadap dolar AS.
- Dolar Taiwan memimpin penguatan dengan kenaikan 0,07%.
- Diikuti oleh baht Thailand yang menguat 0,05%.
- Rupiah sendiri mencatatkan kenaikan 0,05%.
- Dolar Hong Kong menguat 0,04%.
- Peso Filipina dan ringgit Malaysia sama-sama menguat 0,04% dan 0,03%
- Dolar Singapura menguat tipis 0,02%.
Mata Uang Lain Melemah
Namun, tidak semua mata uang Asia menunjukkan performa positif. Beberapa di antaranya justru mengalami pelemahan terhadap dolar AS.
- Yen Jepang turun sebesar 0,11%.
- Won Korea melemah 0,08%.
- Yuan China turut melemah 0,05%.
Indeks dolar AS, yang mencerminkan kekuatan greenback terhadap mata uang utama dunia, terpantau stabil di level 99,26. Posisi ini tidak berubah dari posisi sebelumnya, menunjukkan bahwa penguatan rupiah lebih disebabkan oleh faktor internal dan sentimen pasar regional.