Tragedi Maut: Nyawa Ojol Melayang, Tujuh Polisi Diperiksa!
Indonesia berduka. Affan Kurniawan, pengemudi ojek online (ojol) berusia 21 tahun, tewas dalam insiden kericuhan demonstrasi di sekitar gedung DPR pada Kamis (28/8) malam. Kepergiannya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat. Jenazahnya dimakamkan di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Jumat (29/8).
Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya Affan, yang saat kejadian sedang mengantar pesanan makanan. Juru Bicara DPP PSI, Andy Budiman, meminta semua pihak menahan diri dan tidak mengeluarkan pernyataan kontraproduktif. Ia percaya masyarakat memiliki daya nalar kuat dan tak mudah terprovokasi.
“Kami sangat berduka dengan meninggalnya Mas Affan Kurniawan kemarin. Kami percaya pihak kepolisian akan bersikap profesional dalam penyelidikan kasus ini dan menjatuhkan sanksi kepada yang bersalah,” ujar Andy dalam keterangan tertulis.
“Mari kita jaga Indonesia yang kita cintai,” imbuhnya, menyerukan persatuan dan kedamaian di tengah duka.
Affan, yang putus sekolah sejak kelas 1 SMK karena keterbatasan ekonomi, berjuang menghidupi keluarga. Kakeknya, Fachrudin (73), menceritakan cucunya itu terpaksa berhenti sekolah karena tak mampu membayar biaya pendidikan.
“Ya sebenarnya ini udah lima, enam tahun (ngojek). Udah gak sekolah lagi itu. Karena pernah masuk di SMK, di sini kan gak kuat bayar, dikeluarin sama sekolahnya,” ungkap Fachrudin kepada wartawan.
Setelahnya, Affan menggantungkan hidupnya sebagai driver ojol, membantu perekonomian keluarga yang juga memiliki seorang adik perempuan bernama Wulan dan ayah yang sudah tak bekerja.
“Membantu ekonomi keluarga. Karena masih punya adik, yang namanya Wulan. Satu-satunya perempuan. Almarhum nih, tengah-tengah yang nomor 2. Tiga bersaudara,” pungkas Fachrudin.
Insiden bermula dari demonstrasi yang berakhir ricuh. Affan menjadi korban setelah tertabrak dan terlindas kendaraan taktis Brimob. Video kejadian viral di media sosial, memicu kemarahan publik.
Kadivpropam Polri Irjen Pol Abdul Karim menyatakan, tujuh anggota Satbrimob Polda Metro Jaya tengah diperiksa. Mereka berada di dalam rantis yang menabrak Affan. Tujuh anggota tersebut berinisial Kompol C, Aipda M, Bripka R, Briptu B, Bripda M, Bharaka Y, dan Bharaka J.
Menurut Kadivpropam, pemeriksaan dilakukan untuk mengungkap kronologi kejadian dan memastikan pertanggungjawaban atas insiden tersebut. Proses hukum akan berjalan sesuai prosedur.