Pemerintah berencana menjadikan India sebagai contoh dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG). Namun, rencana ini mendapat sorotan dari Anggota Komisi IX DPR RI, Arzeti Bilbina. Ia meminta Badan Gizi Nasional (BGN) untuk meninjau ulang rencana tersebut, menekankan pentingnya kajian yang matang dan transparan sebelum mengambil keputusan.
Arzeti menyuarakan keprihatinannya terhadap rencana BGN tersebut. Ia menilai, meskipun belajar dari negara lain adalah hal yang baik, keputusan kebijakan harus didasarkan pada bukti dan relevan dengan konteks Indonesia. Ia juga mengingatkan bahwa data Global Hunger Index (GHI) 2025 menunjukkan India masih berada di posisi ke-102 dari 123 negara, dengan kategori “serius” dalam hal kelaparan dan gizi.
Kajian Mendalam dan Transparansi Diperlukan
Arzeti menekankan pentingnya transparansi dalam proses pemilihan India sebagai acuan program MBG. Ia meminta BGN untuk menjelaskan secara rinci dasar kajian yang digunakan, mekanisme pemilihan, serta pihak-pihak yang memberikan masukan. Hal ini bertujuan agar kebijakan publik tidak diambil secara tertutup.
“BGN harus menjelaskan siapa yang memberi masukan, apa dasar kajiannya, dan bagaimana mekanisme pemilihannya. Jangan sampai kebijakan publik diambil tanpa transparansi,” tegas Arzeti.
Alternatif: Contoh Negara dengan Sistem Gizi Terbaik
Sebagai alternatif, Arzeti mendorong BGN untuk mempertimbangkan negara-negara yang telah terbukti berhasil dalam sistem manajemen gizi. Ia menyebutkan beberapa negara dengan skor GHI yang sangat rendah dan program makan sekolah yang sukses, berdasarkan penilaian World Food Programme (WFP) dan School Meals Coalition.
Negara-negara dengan Tata Kelola Gizi Terbaik:
Arzeti menekankan bahwa negara-negara ini telah membuktikan efektivitas sistem mereka dalam menjaga ketahanan pangan dan gizi warganya.
“Negara-negara itu sudah terbukti menjaga ketahanan pangan dan gizi warganya dengan sistem yang efisien dan transparan,” pungkas Arzeti.
Penjelasan BGN Sebelumnya
Sebelumnya, Kepala BGN Dadan Hindayana telah mengumumkan rencana pemerintah untuk menjadikan India sebagai contoh dalam penerapan program Makan Bergizi Gratis. Pemerintah bahkan telah melakukan kunjungan ke India untuk mempelajari pelaksanaan program tersebut secara langsung.
Dadan Hindayana menjelaskan bahwa kunjungan ke India bertujuan untuk melihat langsung role model pelaksanaan program MBG di negara tersebut. Ia juga berharap bimbingan teknis dari India dapat membantu meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia.
“Ya kita kan, sebelum kita melaksanakan program makan bergizi, kita berkunjung ke India. Melihat role model di India. Dan saya kira nanti bimbingan teknis dari India akan membantu untuk meningkatkan kualitas pelayanan MBG di Indonesia,” kata Dadan di Istana, Jakarta, Rabu (29/10/2025).