Pidato Powell di Jackson Hole Dorong Ethereum Sentuh Rekor Tertinggi Baru

Pidato Powell di Jackson Hole Dorong Ethereum Sentuh Rekor Tertinggi Baru

Pidato Ketua Federal Reserve (The Fed), Jerome Powell, di simposium Jackson Hole pada 22 Agustus lalu, telah memicu reaksi positif yang signifikan di pasar kripto. Pasar yang sebelumnya cenderung bearish, tiba-tiba mengalami lonjakan harga yang dramatis. Ethereum mencapai harga tertinggi sepanjang masa (ATH) di angka US$ 4.891, sementara Bitcoin sempat menembus US$ 117.377.

Lonjakan harga ini terjadi hanya beberapa jam setelah Powell menyampaikan pidatonya. Dalam pidato tersebut, ia memberikan sinyal kuat bahwa The Fed siap untuk mengubah arah kebijakan moneternya. Perubahan ini ditandai dengan potensi penurunan suku bunga, sebuah langkah yang dinantikan pasar.

“Waktunya kebijakan disesuaikan. Arah kebijakan sudah jelas, dan waktu serta laju penurunan suku bunga akan bergantung pada data,” ujar Powell. Pernyataan ini diinterpretasikan pasar sebagai sinyal dovish, menandakan kebijakan moneter yang lebih longgar.

Selama dua tahun terakhir, The Fed mempertahankan suku bunga tinggi untuk mengendalikan inflasi. Hal ini membuat investor cenderung menghindari aset berisiko, termasuk kripto dan saham teknologi. Namun, dengan inflasi yang kini turun signifikan ke 2,5 persen mendekati target 2 persen, Powell merasa yakin bahwa inflasi dapat dikendalikan tanpa perlu mengorbankan pasar kerja.

Keyakinan Powell ini sangat penting bagi pasar kripto. Aset kripto sangat sensitif terhadap likuiditas global. Suku bunga tinggi cenderung mendorong investor ke aset aman seperti obligasi pemerintah, sementara penurunan suku bunga akan mengarahkan dana ke aset berisiko dengan potensi imbal hasil yang lebih tinggi, termasuk kripto.

Reaksi pasar kripto terhadap pidato Powell sangat cepat dan signifikan. Ethereum langsung melampaui rekor sebelumnya yang tercatat pada November 2021, sementara Bitcoin yang sebelumnya stagnan, mengalami lonjakan harga yang tajam. Kecepatan reaksi ini menunjukkan tingginya ekspektasi pasar terhadap perubahan kebijakan The Fed.

Powell juga mengakui perjalanan panjang The Fed dalam menghadapi tantangan inflasi pasca-pandemi. Awalnya, The Fed menganggap inflasi bersifat sementara (transitory), namun kenyataannya inflasi bertahan lebih lama dari perkiraan. Akibatnya, The Fed terpaksa menaikkan suku bunga secara agresif, total 525 basis poin sejak 2022. Kini, dengan inflasi yang melandai dan pasar kerja yang relatif stabil, The Fed membuka peluang untuk menurunkan suku bunga.

Sejarah menunjukkan korelasi positif antara pelonggaran kebijakan The Fed dan kenaikan harga kripto. Contohnya, pada tahun 2020, setelah The Fed melonggarkan kebijakannya, Bitcoin mengalami kenaikan harga yang signifikan dari US$ 10.000 menjadi lebih dari US$ 60.000 dalam waktu satu tahun.

Perbedaan utama antara kripto dengan aset tradisional seperti saham atau obligasi terletak pada arus kas dan pendapatan. Kripto tidak menghasilkan arus kas, sehingga nilainya sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar dan aliran dana global. Dengan likuiditas yang meningkat, investor cenderung mencari aset dengan potensi keuntungan terbesar, dan Bitcoin dan Ethereum menjadi target utama.

Sinyal dovish dari Powell menjadi katalis yang sempurna karena menggabungkan dua faktor positif: ekspektasi penurunan suku bunga dan keyakinan bahwa ekonomi Amerika Serikat tidak akan jatuh ke dalam resesi. “Kami akan melakukan segala yang kami bisa untuk mendukung pasar tenaga kerja yang kuat sambil terus membuat kemajuan menuju stabilitas harga,” tegas Powell.

Meskipun euforia pasar kripto meningkat, investor tetap harus waspada. Keputusan The Fed masih bergantung pada data ekonomi terkini. Jika inflasi kembali meningkat, The Fed dapat mengubah arah kebijakannya. “Waktu dan laju penurunan suku bunga akan bergantung pada data yang masuk,” kata Powell, menekankan pentingnya data sebagai penentu kebijakan.

Meskipun demikian, untuk sementara pasar kripto menikmati sentimen positif. Bitcoin dan Ethereum tidak hanya mengalami rebound, tetapi juga mencatatkan rekor harga baru. Dengan sinyal pelonggaran kebijakan moneter dari The Fed, banyak analis memperkirakan bahwa bull run kripto akan berlanjut, bahkan membuka jalan menuju altseason, yaitu periode dimana altcoin (kripto selain Bitcoin) juga mengalami kenaikan harga signifikan. Namun, investor perlu tetap berhati-hati dan memperhatikan perkembangan data ekonomi selanjutnya. Rapat The Fed pada September mendatang akan menjadi momen krusial untuk menentukan arah kebijakan selanjutnya dan dampaknya terhadap pasar kripto.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI