Gunawan, 29 tahun, asal Kediri, ditemukan selamat setelah tiga hari hilang dan diduga tenggelam di Sungai Brantas, Tulungagung. Penemuannya membawa kabar gembira bagi keluarga dan tim penyelamat yang telah bekerja keras selama tiga hari. Keberuntungan berpihak pada Gunawan, dan kisah penyelamatannya menjadi sorotan.
Kepala Kantor SAR Kelas A Surabaya, Nanang Sigit, menjelaskan bahwa Gunawan ditemukan oleh warga Desa Bathokan, Kecamatan Ngantru, Tulungagung, pada Rabu, 6 Agustus 2024, sekitar pukul 09.35 WIB. Korban ditemukan tergeletak di pinggir sungai dalam kondisi lemas dan basah. Lokasi penemuan berjarak sekitar 1,5 kilometer dari tempat kejadian.
“(Saat ditemukan) posisi korban tergeletak, kondisinya lemas dan bajunya basah. Lokasi penemuan berjarak sekitar 1,5 km dari lokasi kejadian,” ungkap Nanang selaku SAR Mission Coordinator (SMC) dalam operasi SAR ini. Pernyataan ini menegaskan kondisi Gunawan saat ditemukan dan jarak lokasi penemuan dari titik hilangnya.
Setelah ditemukan, warga membawa Gunawan ke Balai Desa Bathokan dan segera melaporkan penemuan tersebut ke posko SAR gabungan di Desa Ngujang, Kecamatan Kedungwaru, Tulungagung. Kecepatan respons warga setempat sangat membantu mempercepat proses evakuasi dan perawatan Gunawan. Keluarga Gunawan segera dihubungi dan turut bergegas menuju lokasi.
Sekitar pukul 10.15 WIB, keluarga Gunawan bersama Tim SAR gabungan tiba di Balai Desa Bathokan untuk memastikan identitas korban. Reuni mengharukan antara Gunawan dan keluarganya menjadi momen yang menggetarkan setelah tiga hari penuh kecemasan dan pencarian intensif.
Insiden bermula saat Gunawan memancing ikan di Sungai Brantas, di bawah jembatan rel kereta api pada Minggu malam, 3 Agustus 2024. Diduga, ia terpeleset dan jatuh ke sungai. Kejadian ini menyoroti bahaya memancing di lokasi yang kurang aman, terutama di sekitar sungai yang memiliki arus deras.
Tim SAR segera meluncurkan operasi pencarian setelah menerima laporan kehilangan Gunawan. Satu tim rescue dari Pos SAR Trenggalek dikerahkan untuk memimpin operasi dan menyusun strategi pencarian yang efektif dan terkoordinasi. Langkah-langkah pencarian yang terencana dan sistematis sangat krusial dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
Selama tiga hari pencarian, tiga tim SRU (Search and Rescue Unit) air dikerahkan secara intensif, dibantu tiga perahu karet. Area pencarian diperluas secara maksimal untuk meningkatkan peluang menemukan Gunawan. Tim SAR bekerja keras dan tidak kenal lelah demi keselamatan Gunawan.
Pencarian dilakukan di daerah tambangan Ngadi, tambangan Ploso, dan di jembatan Wijaya Kusuma. Tim SAR juga melakukan manuver perahu di beberapa lokasi yang dicurigai sebagai tempat Gunawan terbawa arus. Strategi ini menunjukkan upaya maksimal yang dilakukan tim SAR dalam proses pencarian.
“Manuver ini dilakukan untuk menciptakan gelombang air yang diharapkan dapat mengangkat korban yang posisinya diduga ada di dalam air. Sementara beberapa personel dikerahkan untuk memantau dari darat,” jelas Nanang. Teknik ini menunjukkan keahlian dan pengalaman tim SAR dalam menghadapi berbagai kondisi pencarian.
Masyarakat setempat turut aktif berpartisipasi dalam pencarian Gunawan. Partisipasi aktif masyarakat merupakan faktor penting dalam keberhasilan operasi SAR ini. Kerjasama antara tim SAR dan masyarakat menunjukkan kekuatan gotong royong dalam menghadapi situasi darurat.
Dengan ditemukannya Gunawan dalam keadaan selamat, operasi pencarian resmi ditutup. Seluruh unsur SAR yang terlibat kembali ke satuan masing-masing. Keberhasilan operasi ini menunjukkan kesigapan dan koordinasi yang baik dari seluruh pihak yang terlibat.
“Atas nama SAR Mission Coordinator, kami menyampaikan apresiasi dan terima kasih setinggi-tingginya kepada seluruh potensi SAR yang terlibat dalam operasi ini,” pungkas Nanang Sigit. Ungkapan terima kasih ini mewakili rasa syukur atas keberhasilan operasi dan kerja keras seluruh tim yang terlibat. Kisah penyelamatan Gunawan ini menjadi contoh nyata kerja sama dan dedikasi dalam operasi pencarian dan penyelamatan.
