Pelatih Timnas Jepang, Hajime Moriyasu, telah mengumumkan rencana rotasi pemain untuk pertandingan melawan Australia dan Indonesia dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Keputusan ini merupakan bagian dari strategi jangka panjang tim untuk menjaga kebugaran pemain inti dan memberikan kesempatan bermain bagi pemain muda berbakat.
Moriyasu menekankan pentingnya kedalaman skuad yang kuat untuk bersaing di level tertinggi. Ia menyatakan, “Kami akan melakukan rotasi dan menciptakan lingkungan di mana selalu ada yang mengawasi,” memberikan kesempatan bagi pemain muda untuk menunjukkan kemampuan mereka dan bersaing untuk tempat di tim utama.
Salah satu pemain muda yang menarik perhatian adalah Kota Takai, bek berusia 20 tahun yang baru pulih dari cedera. Kembalinya Takai disambut baik oleh Moriyasu, yang menyatakan optimismenya terhadap kontribusi Takai di lini belakang Jepang.
Strategi Jangka Panjang Timnas Jepang
Strategi rotasi pemain ini bukan sekadar memberikan kesempatan bermain bagi pemain muda. Ini juga merupakan strategi untuk menjaga kebugaran pemain inti dan menghindari risiko cedera yang dapat menghambat penampilan tim di pertandingan-pertandingan penting selanjutnya. Dengan memberikan waktu istirahat yang cukup, pemain inti diharapkan dapat tampil optimal pada saat dibutuhkan.
Selain itu, rotasi pemain juga memungkinkan pelatih untuk menguji formasi dan strategi yang berbeda, serta melihat adaptasi pemain muda dalam tekanan pertandingan internasional. Hal ini akan membantu dalam menentukan komposisi tim yang paling efektif di masa mendatang.
Pemain Muda dan Pengalaman di Timnas Jepang
Daftar 27 pemain yang dipanggil untuk pertandingan melawan Indonesia dan China menampilkan kombinasi pemain berpengalaman dan talenta muda yang menjanjikan. Nama-nama seperti Wataru Endo (Liverpool), Reo Hatate (Celtic), dan Kyogo Furuhashi (Celtic) memberikan pengalaman dan kualitas di lini tengah dan depan. Sementara itu, absennya striker andalan Ayase Ueda karena cedera memberikan kesempatan bagi Koki Ogawa dari NEC Nijmegen untuk membuktikan kemampuannya.
Kombinasi ini sangat penting dalam membangun kesinambungan prestasi timnas Jepang. Pemain senior dapat membimbing dan berbagi pengalaman dengan pemain muda, sementara pemain muda dapat memberikan energi dan semangat baru ke dalam tim. Proses ini akan memastikan keberlanjutan kesuksesan Timnas Jepang di masa depan.
Tantangan Menghadapi Timnas Indonesia
Moriyasu mengakui peningkatan kualitas Timnas Indonesia, terutama dengan kehadiran pemain-pemain naturalisasi. Ia menyadari bahwa pertandingan melawan Indonesia akan menjadi laga yang berat dan penuh tantangan. Namun, ia tetap optimis bahwa Jepang dapat meraih kemenangan.
Pertandingan melawan Indonesia dijadwalkan berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, dan menjadi laga krusial bagi kedua tim dalam perebutan tiket ke putaran final Piala Dunia 2026. Baik Jepang maupun Indonesia akan berjuang keras untuk meraih hasil positif.
Persiapan Ekstrim Pelatih Jepang
Komitmen Moriyasu untuk membangun tim yang kompetitif terlihat dari upayanya melakukan perjalanan tiga pekan ke Eropa untuk memantau pemain-pemain Jepang yang berkarir di liga-liga top Eropa. Langkah ini menunjukkan keseriusan dan dedikasi Moriyasu dalam memaksimalkan potensi pemainnya.
Dengan strategi rotasi pemain, pengembangan talenta muda, dan persiapan yang matang, Jepang berharap dapat mempertahankan performa impresif mereka di kualifikasi Piala Dunia 2026 dan melangkah lebih jauh di turnamen utama.