Jalan tol baru di Sumatera Selatan, dengan nilai investasi Rp14,97 triliun, menjanjikan peningkatan signifikan dalam konektivitas dan efisiensi perjalanan di wilayah tersebut. Proyek yang masih dalam tahap konstruksi ini diproyeksikan memangkas waktu tempuh perjalanan hingga satu jam menuju beberapa kota penting.
Pemerintah, melalui Kementerian PUPR, berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian proyek ini. Hal ini menunjukkan pentingnya jalan tol ini dalam mendukung pertumbuhan ekonomi dan mobilitas masyarakat Sumatera Selatan. Kehadiran infrastruktur ini diharapkan mampu mendorong perkembangan sektor pariwisata dan perdagangan di daerah.
Jalan Tol yang Telah dan Sedang Dibangun di Sumatera Selatan
Saat ini, Sumatera Selatan telah memiliki beberapa ruas jalan tol yang beroperasi dan sedang dalam pembangunan. Pemahaman menyeluruh tentang jaringan jalan tol yang ada sangat penting untuk menilai dampak dan potensi dari proyek jalan tol baru ini.
Jalan Tol Kayu Agung – Palembang – Betung
Ruas jalan tol sepanjang 111,69 km ini merupakan salah satu proyek infrastruktur vital di Sumatera Selatan. Saat ini, 37,62 km telah beroperasi (Jakabaring-Kramasan dan Kayuagung-Jakabaring), sementara 74,07 km lainnya masih dalam tahap konstruksi (Seksi 1 – Seksi 3) dengan target penyelesaian pada tahun 2026.
Jalan Tol Palembang – Indralaya
Jalan tol sepanjang 21,58 km ini telah beroperasi penuh dan menjadi akses penting menghubungkan Palembang dan Indralaya. Keberadaannya telah meningkatkan aksesibilitas dan efisiensi perjalanan di sekitar wilayah tersebut.
Jalan Tol Indralaya – Muara Enim
Proyek jalan tol sepanjang 118,70 km ini terdiri dari beberapa seksi. 64,70 km telah beroperasi, sementara 54 km lainnya masih dalam tahap perencanaan (Seksi 2). Konstruksi Palembang Junction (Ramp 1,2,3,5,7) telah mencapai 95,49% dan Ramp 2 dan 3 telah diuji laik fungsi, menandakan kemajuan yang signifikan.
Jalan Tol Palembang-Betung Ruas Jambi
Jalan tol Palembang-Betung ruas Jambi, sepanjang 170,70 km, merupakan proyek ambisius yang bertujuan meningkatkan konektivitas antar provinsi. Saat ini, 34,10 km (Bayung Lencir-Tempino) telah beroperasi, sementara 136,63 km lainnya (Seksi 1,2,3) dibiayai oleh Pembayaran Berkala Berbasis Layanan (PBBL).
Jalan tol ini dilengkapi dengan 5 simpang susun strategis: SS Betung, SS Tungkal Jaya, SS Bayung Lencir, SS Tempino Jambi, dan SS Ness. Keberadaan simpang susun ini dirancang untuk mempermudah akses dan mengurangi kemacetan di titik-titik tertentu.
Progres Pembangunan Jalan Tol Palembang-Betung
Jalan Tol Palembang-Betung terdiri dari 3 seksi dengan total panjang 69,19 km. Seksi 1 (Palembang-Rengas) dan Seksi 2 (Rengas-Pangkalan Balai), sepanjang 54,5 km, telah mencapai progres 70,69%. Sementara Seksi 3 (Pangkalan Balai-Betung), sepanjang 14,69 km, masih dalam tahap awal dengan progres 12,65%.
Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Selatan, Hardy Siahaan, menekankan pentingnya jalan tol ini, tidak hanya untuk Sumatera Selatan, tetapi juga untuk konektivitas dari Bakauheni hingga Jambi bahkan Aceh. Target operasional sebelum Lebaran 2026 diharapkan dapat membantu kelancaran arus mudik dan balik.
Adjib Al Hakim, Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, menyatakan bahwa jalan tol ini akan memangkas waktu tempuh Palembang-Betung dari tiga jam menjadi satu jam. Ini akan meningkatkan efisiensi logistik dan mobilitas masyarakat.
Secara keseluruhan, pembangunan jalan tol di Sumatera Selatan mencerminkan upaya besar pemerintah dalam meningkatkan infrastruktur dan konektivitas wilayah. Proyek ini tidak hanya berdampak pada Sumatera Selatan, tetapi juga berpotensi meningkatkan perekonomian regional dan nasional.