Polrestabes Medan Berantas 80 Preman dalam Razia Pungli dan Pemerasan Besar-besaran

Polrestabes Medan Berantas 80 Preman dalam Razia Pungli dan Pemerasan Besar besaran

Polrestabes Medan, bersama jajaran Polseknya, baru-baru ini menggelar Operasi Khusus (Opsus) kewilayahan anti-premanisme skala besar di seluruh Kota Medan. Operasi ini merupakan respon terhadap meningkatnya aksi premanisme yang meresahkan masyarakat dan menghambat iklim investasi.

Sasaran operasi meliputi berbagai lokasi rawan premanisme, seperti pasar tradisional, pusat perbelanjaan, dan titik-titik yang sering digunakan untuk parkir liar dan pungutan liar. Sejumlah unit kepolisian dilibatkan, termasuk Satreskrim, Satlantas, dan Sabhara, untuk memastikan operasi berjalan efektif dan menyeluruh.

Bacaan Lainnya

Hasil Operasi dan Penindakan

Operasi berhasil mengamankan 80 orang yang diduga terlibat premanisme. Sebanyak 71 orang merupakan juru parkir liar yang melakukan pungutan liar. Sementara 9 orang lainnya diduga terlibat tindak pidana lain seperti pengancaman, kepemilikan senjata tajam, dan pencurian.

Semua kasus yang terungkap akan ditindaklanjuti sesuai yang berlaku. Polisi tidak hanya melakukan penindakan represif, namun juga menerapkan pendekatan preemtif dan preventif untuk mencegah aksi premanisme di masa mendatang.

Komitmen Polrestabes Medan dalam Memberantas Premanisme

Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan, menegaskan komitmen untuk menciptakan Kota Medan yang aman dan kondusif. Operasi ini bertujuan menciptakan ruang publik yang bebas dari premanisme, agar masyarakat merasa aman dan nyaman beraktivitas.

Selain penindakan hukum, Polrestabes Medan juga akan melakukan terhadap para pelaku premanisme yang tertangkap. ini bertujuan agar mereka menyadari kesalahannya dan tidak mengulangi perbuatannya. Kerjasama dengan masyarakat dan instansi terkait juga terus ditingkatkan.

Dampak Premanisme dan Upaya Pencegahan

Premanisme tidak hanya mengganggu keamanan dan ketertiban, tetapi juga berdampak negatif pada perekonomian. Para pelaku usaha sering menjadi pemerasan dan pungutan liar, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi lokal.

Oleh karena itu, pemberantasan premanisme menjadi utama. Polrestabes Medan berkomitmen untuk mempersempit ruang gerak pelaku kejahatan jalanan dan menciptakan rasa aman, khususnya bagi para pelaku usaha.

Kerjasama Antar Instansi dan Peran Masyarakat

Polrestabes Medan tidak bekerja sendiri. Kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, sangat penting dalam memberantas premanisme secara efektif. Partisipasi aktif masyarakat dalam melaporkan tindakan premanisme sangat dibutuhkan.

Polda Sumut juga telah menjalankan Operasi Pekat Toba 2025 sebelumnya, yang berhasil mengungkap ratusan kasus premanisme, termasuk pungli, pemerasan, dan tindak pidana lainnya. Ini menunjukkan keseriusan aparat kepolisian di Sumatera Utara dalam memberantas premanisme.

Harapan ke Depan

Diharapkan operasi ini memberikan efek jera bagi pelaku premanisme dan meningkatkan rasa aman di masyarakat. Dengan tindakan dan terpadu, diharapkan kejahatan jalanan dapat ditekan dan Kota Medan menjadi lebih aman dan nyaman untuk dihuni dan diinvestasikan.

Keberhasilan operasi ini bergantung pada kerjasama semua pihak, mulai dari kepolisian, pemerintah, hingga masyarakat. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan premanisme di Kota Medan dapat diberantas tuntas dan terciptalah lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi semua warga.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *