Krisis kemanusiaan di Jalur Gaza terus memburuk. Blokade total yang diberlakukan Israel memasuki bulan ketiga, mengancam keselamatan lebih dari 2,1 juta jiwa yang bergantung pada bantuan kemanusiaan. Situasi ini membutuhkan tindakan segera dari komunitas internasional.
Organisasi PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mendesak penghentian segera blokade tersebut. Stok bantuan di Gaza nyaris habis. Akses masuk bagi truk-truk pengangkut makanan, obat-obatan, dan kebutuhan dasar lainnya masih sepenuhnya tertutup. Kondisi ini semakin memprihatinkan mengingat ketergantungan Gaza yang tinggi terhadap bantuan luar.
Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) turut menyuarakan keprihatinan yang sama. Ribuan truk bantuan tertahan akibat blokade ketat. UNRWA menekankan bahwa penutupan akses semakin memperparah penderitaan warga Gaza dan berpotensi menimbulkan dampak jangka panjang yang serius bagi kehidupan mereka.
Dampak Devastasi Blokade Gaza
Dampak blokade ini meluas ke berbagai sektor kehidupan di Gaza. Kerusakan sektor pertanian menjadi salah satu faktor yang memperburuk krisis pangan. Laporan Program Analisis Citra Satelit PBB menunjukkan sekitar 81% lahan subur di Gaza rusak parah akibat serangan udara dan pengerukan oleh pasukan Israel sejak agresi Oktober 2023.
Kerusakan infrastruktur pertanian ini berdampak langsung pada kemampuan Gaza untuk memproduksi pangan sendiri. Ketergantungan pada bantuan pangan eksternal semakin meningkat, namun akses bantuan tersebut kini terhambat oleh blokade. Hal ini menciptakan lingkaran setan yang mendorong Gaza menuju krisis ketahanan pangan akut.
Krisis Kesehatan dan Sanitasi
Kekurangan akses obat-obatan dan peralatan medis akibat blokade juga memicu krisis kesehatan yang serius. Sistem kesehatan yang sudah rapuh di Gaza semakin terbebani. Pasokan obat-obatan yang menipis mengancam perawatan pasien, terutama mereka yang membutuhkan pengobatan kronis.
Minimnya akses air bersih dan sanitasi yang memadai menambah beban penderitaan warga Gaza. Kondisi ini meningkatkan risiko penyebaran penyakit menular, yang dapat memperburuk situasi kesehatan masyarakat yang sudah kritis.
Ancaman Kelaparan Massal
Sejak 2 Maret 2025, Israel telah sepenuhnya melarang distribusi bantuan kemanusiaan ke Gaza. Larangan ini mengancam terjadinya kelaparan massal di wilayah tersebut. Gaza, yang sangat bergantung pada bantuan eksternal, kini berada di ambang bencana kemanusiaan yang lebih besar.
Situasi ini menuntut respons cepat dan terkoordinasi dari komunitas internasional. Tekanan diplomatik yang kuat diperlukan untuk memaksa Israel membuka akses kemanusiaan ke Gaza dan mengakhiri blokade yang menghancurkan kehidupan jutaan warga sipil.
Langkah-langkah yang Diperlukan
Dunia internasional harus bertindak tegas dan segera untuk mencegah bencana kemanusiaan yang lebih besar di Gaza. Keengganan untuk bertindak hanya akan memperpanjang penderitaan dan memperparah krisis yang sudah ada.