Indo Defence: Pamer Kekuatan Alutsista Lokal, Pacu Daya Saing Industri Pertahanan

Mais Nurdin

Rabu, 4 Juni 2025

3
Min Read

On This Post

Indo Defence , pameran alat utama sistem senjata (alutsista) yang akan digelar di JIExpo Kemayoran, Jakarta Pusat 11-14 Juni , diproyeksikan sebagai pendorong utama peningkatan eksistensi alutsista buatan Indonesia di kancah internasional. Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto menekankan pentingnya ajang ini sebagai wadah pertemuan antara pengguna dan produsen alutsista, baik dalam negeri maupun mancanegara.

“Pengguna (alutsista) yang memproduksi (alutsista) ketemu atau sesama produser juga akan ketemu juga, sehingga bisa menyampaikan apa yang dimiliki oleh industri-industri, terutama industri dalam negeri kita,” ungkap Donny kepada awak media di Kementerian Pertahanan.

Potensi industri pertahanan Indonesia di pasar global sangat besar. Indonesia telah berhasil memproduksi sejumlah alutsista darat dan udara yang tak kalah canggih dengan produk negara lain. Pesawat N-219 produksi PT Dirgantara Indonesia, misalnya, menjadi salah satu bukti nyata kapabilitas tersebut dan akan dipamerkan di Indo Defence 2025.

Peningkatan Kolaborasi dan Transfer Teknologi

Indo Defence 2025 bukan hanya sekadar pameran, tetapi juga platform strategis untuk menjalin kolaborasi dengan perusahaan alutsista internasional. Kolaborasi ini diharapkan dapat mendorong Indonesia memproduksi alutsista yang lebih canggih dan sesuai dengan permintaan pasar global. Dengan berkolaborasi, Indonesia bisa mengakses teknologi terkini dan meningkatkan daya saing produknya.

Selain itu, ajang ini membuka peluang berharga bagi industri dalam negeri untuk bertukar informasi teknologi dengan perusahaan-perusahaan dari negara maju. Transfer teknologi merupakan kunci utama untuk meningkatkan kualitas dan kemampuan industri pertahanan Indonesia. Dengan mengadopsi teknologi mutakhir, Indonesia dapat mempercepat pengembangan alutsista yang lebih modern dan efektif.

Harapan dan Target Indo Defence 2025

Wamenhan Donny Ermawan Taufanto berharap Indo Defence 2025 dapat menjadi batu loncatan bagi kemajuan industri pertahanan dalam negeri dan peningkatan daya saing di pasar internasional. Pameran ini diharapkan dapat memperluas jaringan kerjasama, meningkatkan reputasi Indonesia sebagai produsen alutsista handal, dan membuka akses ke pasar-pasar baru yang menjanjikan.

Kehadiran 1.180 perusahaan dari 55 negara, termasuk negara-negara besar mitra militer Indonesia seperti Amerika Serikat dan Turki, menunjukkan antusiasme global terhadap Indo Defence 2025. Hal ini menandakan bahwa pameran tersebut telah menarik perhatian dunia dan diharapkan akan memberikan dampak positif bagi industri pertahanan Indonesia.

dan Peluang di Masa Depan

Meskipun Indo Defence 2025 menawarkan peluang besar, industri pertahanan Indonesia juga perlu mempersiapkan diri menghadapi global yang semakin kompetitif. Peningkatan inovasi, riset dan pengembangan, serta peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan kunci untuk memenangkan persaingan di pasar internasional.

Keberhasilan Indo Defence 2025 akan sangat bergantung kemampuan Indonesia untuk menampilkan produk-produk unggulan dan menunjukkan komitmennya untuk berkolaborasi dan berinovasi. Pameran ini diharapkan dapat menjadi momentum bagi Indonesia untuk memperkuat posisi strategisnya di industri pertahanan global.

Penundaan penyelenggaraan Indo Defence 2024 akibat transisi pemerintahan lalu menjadi pembelajaran berharga bagi penyelenggaraan acara serupa di masa depan. Pengalaman ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas penyelenggaraan Indo Defence 2025 dan seterusnya.

Secara keseluruhan, Indo Defence 2025 memiliki potensi besar untuk menjadi pendorong utama bagi kemajuan industri pertahanan Indonesia. Dengan persiapan yang matang dan yang tepat, Indonesia dapat memanfaatkan momentum ini untuk mencapai target peningkatan eksistensi alutsista buatan dalam negeri di panggung dunia.

Tinggalkan komentar

Related Post