Netanyahu Murka, Prabowo Walk Out: Drama PBB Berbalas Demo & Balasan Israel Mengejutkan

Netanyahu Murka Prabowo Walk Out Drama PBB Berbalas Demo Balasan Israel Mengejutkan

Sorotan tajam menghiasi Sidang Umum PBB 2025 ketika Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menanggapi pidato yang disampaikan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Pidato Prabowo yang mengusung solusi dua negara untuk konflik Palestina–Israel menjadi pusat perhatian, memicu reaksi beragam dari berbagai delegasi dan publik internasional.

Netanyahu, dalam pidatonya yang berdurasi 40 menit pada 26 September di New York, tidak hanya membela tindakan militer Israel di Gaza, tetapi juga memberikan tanggapan langsung terhadap pernyataan Prabowo yang disampaikan tiga hari sebelumnya. Momen ini diwarnai oleh ketegangan, dengan beberapa delegasi memilih untuk meninggalkan ruangan sebelum Netanyahu berbicara. Di luar gedung PBB, ribuan demonstran pro-Palestina berkumpul, menyerukan agar Netanyahu diadili atas kekejaman di Gaza.

Pidato Netanyahu tidak hanya berisi pembelaan terhadap operasi militer Israel, tetapi juga menawarkan diplomasi dan teknologi sebagai sarana kerja sama. Ia bahkan menegaskan bahwa negara-negara yang menjalin hubungan dengan Israel akan mendapatkan manfaat di bidang kedokteran, sains, pertanian, air, pertahanan, dan kecerdasan buatan.

“Saya mencatat, seperti yang saya yakini Anda juga, kata-kata penyemangat yang diucapkan di sini oleh Presiden Indonesia,” ujar Netanyahu, dikutip dari Times of Israel pada 27 September 2025. Ia melanjutkan, “Ini adalah negara dengan populasi Muslim terbesar di antara semua negara, dan ini juga merupakan pertanda besar akan apa yang akan terjadi nanti.”

Pernyataan tersebut dilontarkan di tengah aula yang sebagian kosong akibat aksi walk out, dan memicu reaksi dari publik.

**Tawaran Prabowo di PBB**

Dalam pidatonya di PBB pada 23 September 2025, Presiden Prabowo menekankan solusi dua negara sebagai jalan keluar konflik Israel dan Palestina.

Prabowo menyatakan bahwa untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat, keamanan Israel juga harus diakui, dihormati, dan dijamin. Ia percaya bahwa solusi dua negara dapat menciptakan perdamaian sejati di dunia.

“Untuk mewujudkan Palestina yang merdeka dan berdaulat, kita juga harus mengakui, menghormati, dan menjamin keamanan Israel,” ucap Prabowo. Ia melanjutkan, “Dengan cara itu, kita akan mendapatkan perdamaian yang sejati. Tak ada lagi kebencian, tak ada lagi kecurigaan.”

**Sindiran Netanyahu: Mereka Berperang Lawan Israel**

Dalam pidatonya, Netanyahu menyoroti pernyataan dari beberapa delegasi yang menyatakan kepedulian terhadap Palestina. Ia menyindir, “Banyak dari mereka yang berperang melawan Israel hari ini akan pergi besok.”

Pernyataan ini, menurut Times of Israel, mengisyaratkan harapan perubahan aliansi yang menimbulkan kekhawatiran di kalangan negara-negara pendukung Palestina.

**Janji Manis Teknologi dan Kerja Sama**

Netanyahu menawarkan kerja sama teknologi sebagai alat diplomasi dalam konflik dengan Palestina. Ia menekankan pentingnya kerja sama dengan Israel, khususnya bagi negara-negara Arab dan pemimpin Muslim yang berpandangan jauh ke depan.

“(Kami) akan memberi mereka teknologi-teknologi Israel yang inovatif, termasuk di bidang kedokteran, sains, pertanian dan air, pertahanan dan kecerdasan buatan, dan banyak bidang lainnya,” sebut Netanyahu.

**Sikap Indonesia: Mencari Solusi Damai**

Posisi Indonesia yang disampaikan Prabowo di PBB dinilai sebagai alternatif dalam upaya pengakuan Palestina yang disertai jaminan keamanan bagi Israel.

Prabowo menekankan pentingnya pengakuan negara bagi Palestina. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan mendukung jaminan keamanannya setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina.

“Kita harus menjamin kenegaraan bagi Palestina. Namun, Indonesia juga menyatakan bahwa setelah Israel mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Palestina,” ujar Prabowo.

“Maka Indonesia akan segera mengakui negara Israel dan mendukung segala jaminan bagi keamanan Israel,” imbuhnya.

Pidato Netanyahu yang menyinggung pernyataan Prabowo di PBB menuai sorotan tajam, terutama karena adanya aksi walk out dan protes terkait kekejaman Israel terhadap Palestina. Di tengah persinggungan dua narasi penting di panggung PBB, masa depan solusi dua negara dan peta aliansi regional masih belum pasti, mencerminkan ketegangan diplomasi yang kompleks di dunia internasional.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI