Menteri Kabinet Prabowo Dukung Diaspora, Dorong Keterampilan Migran Indonesia

Mais Nurdin

Selasa, 12 Agustus 2025

3
Min Read

Indonesian Diaspora Network United (IDN-United) menggelar Diaspora Global Summit 2 di Jakarta, sebuah acara tiga hari yang bertujuan menghubungkan talenta diaspora Indonesia dengan tanah air. Acara ini dibuka dengan gala dinner pada 11 Agustus dan dihadiri oleh sejumlah menteri Kabinet Indonesia Maju.

Beberapa menteri penting telah dikonfirmasi hadir, termasuk Menteri Koordinator Bidang Hukum, HAM, dan Keamanan, Yusril Ihza Mahendra; Menteri Luar Negeri; Menteri Agama; Wakil Menteri Hukum dan HAM, Silmy Karim; dan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Ida Fauziyah. Menteri BUMN, Erick Thohir, juga dijadwalkan hadir dalam beberapa sesi, bersama dengan Ibu Stella Christie dan perwakilan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Koperasi dan UKM.

“So far Pak Menko Yusril, kemudian pak menlu, kemudian juga pak menag saya rasa hadir, wamen imigrasi Pak Silmy, dan juga Pak Karding (menteri pelindungan pekerja migran Indonesia). Kalau pada sesi-sesi (dalam acara) ada Pak Budi Gunadi Sadikin, Ibu Stella (Christie), ada dari OJK, dan UMKM,” ujar Edward Wanandi, Chairman IDN-United.

Summit ini mengangkat tema “Connecting Global Talent with Home,” yang menekankan pentingnya keterlibatan diaspora Indonesia dalam pembangunan nasional. Edward Wanandi menekankan potensi besar diaspora Indonesia, khususnya dalam sektor keperawatan (nursing) dan konstruksi (construction worker), di mana terdapat puluhan hingga ratusan ribu lowongan pekerjaan yang belum terisi. Namun, ia juga mengakui tantangan yang perlu diatasi bersama, terutama terkait pelatihan dan peningkatan kemampuan bahasa para pekerja migran.

“Itu yang saya advokasikan atau berikan pemikiran kepada departemen pendidikan, terutama dikti. Karena ini menyangkut training dari nurse dan saya minta bahasanya selalu ditingkatkan, kalau perlu tiga kali lipat,” tambahnya.

Lebih lanjut, Edward menyoroti perlunya peningkatan kualitas pelatihan tenaga keperawatan Indonesia agar mampu bersaing di pasar internasional. Ia mendorong peningkatan kemampuan berbahasa Inggris, bahkan hingga tiga kali lipat dari standar saat ini, untuk memudahkan komunikasi dan integrasi di negara tujuan.

Acara ini diharapkan menjadi platform strategis bagi ribuan diaspora Indonesia untuk berbagi pengetahuan, pengalaman, dan ide-ide inovatif. Harry Utomo, Presiden IDN-United, menjelaskan bahwa sekitar 2.500 diaspora telah mendaftar untuk hadir.

“Saatnya membuat perubahan nyata, dari yang kecil hingga yang besar, demi masa depan Indonesia,” kata Harry Utomo.

Para diaspora yang hadir berasal dari berbagai bidang, termasuk teknologi, energi, pendidikan, kecerdasan buatan (AI), imigrasi, kesehatan, UMKM, keuangan, dan manufaktur. Mereka akan berinteraksi dengan para pemangku kepentingan di Indonesia, termasuk pemerintah, sektor swasta, dan akademisi. Hal ini diharapkan dapat memperkuat kolaborasi dan menghasilkan inisiatif konkret untuk memajukan Indonesia.

Diaspora Global Summit 2 diharapkan dapat menjadi momentum penting dalam memperkuat peran diaspora Indonesia dalam pembangunan nasional. Acara ini tidak hanya sebagai ajang silaturahmi, tetapi juga sebagai wadah untuk berbagi ide, pengalaman, dan membangun jaringan kerja sama yang saling menguntungkan antara diaspora dan Indonesia. Dengan demikian, potensi diaspora Indonesia dapat dioptimalkan untuk berkontribusi pada kemajuan bangsa.

Tinggalkan komentar

Related Post