Pemerintah tengah mempertimbangkan kemungkinan penggunaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) untuk pembangunan pondok pesantren (ponpes) di seluruh Indonesia. Wacana ini muncul sebagai respons terhadap berbagai kritik dan kebutuhan mendesak, terutama pasca insiden ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo, Jawa Timur, yang merenggut puluhan nyawa. Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi menyampaikan bahwa pemerintah sedang mengkaji secara mendalam rencana tersebut.
Keputusan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperhatikan aspek pendidikan dan keselamatan di lingkungan pondok pesantren. Kajian yang komprehensif ini diharapkan dapat menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran dan berkelanjutan. Pemerintah berupaya memastikan bahwa setiap langkah yang diambil akan memberikan dampak positif bagi perkembangan pendidikan pesantren di Indonesia.
Respons Terhadap Kritik dan Tragedi Sidoarjo
Prasetyo Hadi menjelaskan bahwa wacana penggunaan APBN untuk pembangunan ponpes muncul setelah adanya berbagai masukan dan kritik. Selain itu, tragedi ambruknya Pondok Pesantren Al Khoziny di Sidoarjo menjadi pengingat pentingnya aspek keselamatan bangunan.
Kajian Mendalam dan Prioritas Utama
Pemerintah tengah melakukan kajian mendalam terhadap rencana ini, termasuk:
Prasetyo menegaskan bahwa keselamatan menjadi fokus utama pemerintah. Presiden telah menginstruksikan pendataan dan inventarisasi menyeluruh, khususnya terkait keamanan bangunan pondok pesantren.
Langkah Konkret Pemerintah
Sebagai tindak lanjut, pemerintah telah mengambil beberapa langkah konkret untuk memastikan keamanan dan keselamatan di lingkungan pondok pesantren:
Pemeriksaan Langsung oleh Kementerian PU
Menteri Prasetyo menyebutkan bahwa Kementerian Pekerjaan Umum (PU) akan melakukan pemeriksaan langsung ke lapangan. Tujuannya adalah memastikan bahwa setiap pembangunan fisik di pondok pesantren memenuhi standar keamanan.
“Kementerian PU diminta untuk melakukan cek lapangan ke setiap pondok pesantren untuk memastikan bahwa pembangunan-pembangunan fisik itu betul-betul terjamin keamanannya,” ujar Prasetyo.
Pemerintah berharap langkah ini dapat mencegah terulangnya insiden serupa di masa mendatang dan memberikan rasa aman bagi santri dan masyarakat sekitar.