Menko Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan (Menko IPK), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), menyatakan komitmen kuat pemerintah dalam melanjutkan program-program infrastruktur strategis nasional. Hal ini disampaikannya terkait pengawalan proyek Tanggul Laut Raksasa (Giant Sea Wall) dan pengembangan jaringan Kereta Cepat di Indonesia.
AHY menekankan pentingnya pengembangan *Giant Sea Wall* yang membentang dari Jakarta hingga Jawa Timur. Proyek ambisius ini bertujuan untuk melindungi wilayah pesisir utara Jawa dari ancaman abrasi dan naiknya permukaan air laut. Ia memastikan pemerintah terus berupaya mematangkan konsep dan persiapan pelaksanaannya.
“Beberapa flagship program yang menjadi arahan prioritas Bapak Presiden Prabowo Subianto, seperti pengembangan Giant Sea Wall dari Jakarta hingga Jawa Timur, terus kami kawal dan kembangkan agar konsepnya semakin matang dan bisa segera dijalankan,” ujar AHY dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.
Selain *Giant Sea Wall*, AHY juga menjelaskan perannya dalam memimpin pengembangan jaringan Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Proyek ini direncanakan akan diperluas hingga Surabaya, Jawa Timur, guna meningkatkan konektivitas dan membuka sentra-sentra pertumbuhan ekonomi baru di berbagai wilayah.
“Kami juga mendapatkan tugas khusus untuk mengawal kelanjutan dari pembangunan kereta api cepat. Ini akan meningkatkan bukan hanya konektivitas, tetapi juga membangun dan membuka sentra-sentra pertumbuhan ekonomi di daerah yang semakin maju,” tambahnya.
Fokus Utama Kemenko Infrastruktur
Kemenko IPK, di bawah kepemimpinan AHY, memfokuskan koordinasinya pada empat pilar utama. Pertama, pemerataan pembangunan kewilayahan untuk mengurangi kesenjangan antar daerah. Kedua, penguatan konektivitas dan transportasi multimoda untuk memperlancar arus barang dan jasa.
Ketiga, pembangunan infrastruktur dasar yang memadai, meliputi jalan, jembatan, irigasi, dan lainnya. Keempat, penyediaan perumahan dan pengembangan kawasan permukiman yang layak huni dan terjangkau. Untuk mendukung keempat pilar tersebut, Kemenko IPK mengajukan penambahan anggaran.
Pengajuan Anggaran Kemenko IPK
Untuk mendukung program-program prioritas tersebut, Kemenko IPK mengajukan penambahan anggaran kepada Badan Anggaran (Banggar) DPR RI. Hal ini disampaikan langsung oleh AHY.
“Melalui Banggar, kami berharap ada dukungan tambahan anggaran yang memang dialokasikan secara umum untuk mendukung manajemen dan program-program koordinasi,” jelas AHY.
Hingga pertengahan tahun 2025, Kemenko Infrastruktur telah merealisasikan sekitar 50 persen dari total anggaran yang dialokasikan, yaitu sebesar Rp210 miliar. Untuk tahun 2026, Kemenko IPK mengajukan penambahan anggaran sebesar Rp200 miliar, sehingga total anggaran yang diajukan menjadi sekitar Rp315,9 miliar.
“Mudah-mudahan mendapatkan dukungan dari teman-teman di Banggar, juga dari Kementerian Keuangan,” harap AHY.
Dampak Proyek Strategis Nasional
Proyek *Giant Sea Wall* dan perluasan jaringan kereta cepat memiliki potensi dampak ekonomi dan sosial yang signifikan. *Giant Sea Wall* akan melindungi wilayah pesisir dari bencana alam dan kerusakan lingkungan, meningkatkan nilai aset properti, dan membuka peluang investasi baru.
Perluasan jaringan kereta cepat akan meningkatkan efisiensi logistik, mempermudah mobilitas penduduk, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah yang dilalui jalur kereta. Integrasi kedua proyek ini akan menciptakan sinergi positif bagi pembangunan nasional.
Namun, keberhasilan proyek-proyek ini membutuhkan perencanaan yang matang, pengawasan yang ketat, dan dukungan penuh dari seluruh pemangku kepentingan. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan anggaran juga sangat penting untuk memastikan efektivitas penggunaan dana negara.
Secara keseluruhan, komitmen pemerintah dalam mengawal proyek-proyek strategis ini menunjukkan arah pembangunan yang berkelanjutan dan berfokus pada kesejahteraan rakyat. Harapannya, dengan dukungan dari DPR RI dan Kementerian Keuangan, program-program ini dapat berjalan lancar dan memberikan manfaat maksimal bagi Indonesia.
Tinggalkan komentar