LMND Mengguncang Tradisi: Gerakan Mahasiswa Reflektif, Riset, dan Ramah Sosial?

LMND Mengguncang Tradisi Gerakan Mahasiswa Reflektif Riset dan Ramah Sosial scaled

Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) menutup Kongres X mereka di Surabaya, Jawa Timur, dengan seruan mendalam: gerakan mahasiswa membutuhkan wajah baru. Kongres yang berlangsung dalam suasana penuh semangat namun damai ini menandai babak baru bagi organisasi tersebut.

Claudion K. Sare, akrab disapa Dion, dan Taufiq Hidayat terpilih sebagai Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal Eksekutif Nasional LMND periode 2025–2027 melalui musyawarah mufakat. Pemilihan ini mencerminkan komitmen LMND terhadap tradisi demokrasi deliberatif yang lebih matang. Berbeda dari kebiasaan organisasi pergerakan yang seringkali diwarnai ketegangan, LMND justru memulai kongresnya dengan kegiatan yang lebih segar, seperti fun run dan penanaman pohon.

Arah Baru Gerakan Mahasiswa

Gerakan mahasiswa, menurut LMND, perlu melakukan refleksi dan transformasi mendalam. Dion, dalam pidato penutupan kongres, menekankan pentingnya perubahan ini.

Refleksi dan Transformasi

Dion menilai bahwa gerakan mahasiswa dan sosial belakangan ini kerap terjebak dalam konflik internal, bahkan kekerasan fisik. Hal ini justru menjauhkan mereka dari esensi perjuangan. LMND ingin menghadirkan bentuk baru gerakan yang lebih reflektif, kolaboratif, dan berbasis pengetahuan.

Menghindari Perpecahan

Dion mengkritik tradisi perkelahian yang menimbulkan perpecahan internal, yang dianggapnya akan mengucilkan peran kelompok gerakan sebagai agen transformatif.

Fokus pada Riset dan Keterlibatan Publik

LMND berkomitmen untuk membangun basis riset yang kuat. Organisasi mahasiswa tidak cukup hanya mengandalkan idealisme; mereka harus memiliki kemampuan analisis berbasis data agar solusi yang ditawarkan relevan.

Riset sebagai Landasan

Dion menjelaskan bahwa LMND akan menggerakkan sumber daya organisasi untuk melakukan riset dan mengutamakan data dalam menjawab setiap permasalahan.

Mitra Kritis Pemerintah

Pendekatan berbasis riset diharapkan menjadikan LMND bukan hanya kelompok penekan, tetapi juga mitra kritis pemerintah. Tujuannya adalah memberikan masukan berbobot terhadap kebijakan publik di berbagai bidang.

Politik Luar Negeri dan Solidaritas

LMND juga menyoroti pentingnya politik luar negeri Indonesia yang berorientasi pada kepentingan nasional dan solidaritas terhadap bangsa tertindas.

Peran Indonesia di Dunia

Indonesia memiliki peluang besar menjadi mediator dalam berbagai konflik global. Negara ini juga dapat memperjuangkan kepentingan rakyatnya di meja internasional.

Kepentingan Nasional dan Solidaritas

Dion menegaskan bahwa politik luar negeri Indonesia harus mengedepankan kepentingan nasional sekaligus solidaritas internasional terhadap bangsa-bangsa yang tertindas.

“Melalui berbagai agenda internasional, Indonesia dapat menjadi mediator konflik sekaligus menegosiasikan kepentingan nasional untuk kesejahteraan rakyat,” imbuhnya.

Demokrasi Kerakyatan

Sebagai penutup kongres, Dion menggarisbawahi pentingnya demokrasi kerakyatan. Rakyat harus menjadi subjek aktif dalam menentukan arah pembangunan nasional.

Partisipasi Rakyat

Demokrasi di Indonesia tidak boleh menjadikan rakyat hanya sebagai alat legitimasi pemilihan umum. Rakyat harus diikutsertakan dalam setiap penentuan kebijakan publik.

Penguatan Demokrasi Partisipatif

Dion menekankan bahwa demokrasi partisipatif yang dimulai dari desa, komunitas, dan kampus harus diperkuat. Tujuannya adalah agar pemerintahan benar-benar berpihak pada kesejahteraan rakyat, bukan pada kepentingan elite ekonomi atau politik.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI