Finda Puspitasari (48) dan Aurelia Rafa (19) adalah ibu dan anak yang sama-sama hidup dengan lupus, sebuah penyakit autoimun kronis yang kompleks. Finda didiagnosis pada tahun 2011 dan kini dalam masa remisi, berarti gejalanya terkendali. Walaupun sudah lepas dari pengobatan intensif, ia tetap harus berhati-hati menjaga kesehatannya.
Aktivitas Finda harus terjaga, tetapi tidak boleh berlebihan untuk mencegah kekambuhan (flare-up). Stres dan kelelahan menjadi pemicu utama munculnya kembali gejala lupus seperti kelelahan ekstrem dan nyeri di berbagai bagian tubuh. Ia kini hanya perlu kontrol rutin ke dokter jika nyeri muncul kembali.
Pada awalnya, Finda mengalami demam berkepanjangan, rambut rontok, ruam wajah berbentuk kupu-kupu, dan kelelahan yang hebat. Diagnosa lupus awalnya berat diterima, namun ia berhasil melewati masa sulit tersebut. Pengalamannya mengajarkannya pentingnya kedisiplinan dalam menjalani pengobatan dan gaya hidup sehat. Ia juga menyarankan untuk bergabung dengan komunitas lupus untuk saling mendukung.
Tantangan Hidup Berdampingan dengan Lupus
Aurelia, putri Finda, didiagnosis lupus pada tahun 2019. Berbeda dengan ibunya, Aurelia menderita lupus nefritis, yang menyerang ginjalnya. Kondisi ini mengharuskannya mengonsumsi tujuh butir obat setiap hari, ditambah dua suplemen untuk menunjang kesehatan.
Biaya pengobatan lupus menjadi beban tersendiri. Meskipun tercakup dalam BPJS Kesehatan, ketersediaan obat seringkali menjadi masalah. Aurelia seringkali mengalami kesulitan mendapatkan obat yang dibutuhkan, terutama obat Myfortic yang harganya cukup mahal. Kekurangan obat memaksa mereka untuk membelinya secara pribadi.
Sistem Kesehatan dan Stigma Lupus
Finda mengakui bahwa fasilitas pengobatan lupus di Surabaya sudah memadai. Namun, ia berharap ketersediaan obat-obatan esensial, terutama yang mahal, dapat ditingkatkan. Selain tantangan pengobatan, penderita lupus juga menghadapi stigma sosial. Kondisi fisik yang tampak sehat seringkali membuat orang lain salah mengartikan kelelahan yang dialami sebagai kemalasan.
Perlu Dukungan dan Pemahaman
Lupus merupakan penyakit yang kompleks dan membutuhkan pemahaman yang baik dari masyarakat. Penting untuk memberikan dukungan kepada penderita lupus, baik secara emosional maupun praktis. Dukungan dari keluarga, teman, dan tenaga medis sangat krusial dalam membantu mereka menjalani kehidupan yang lebih baik.
Pentingnya Pencegahan dan Deteksi Dini
Meskipun penyebab lupus belum diketahui pasti, gaya hidup sehat sangat penting dalam mencegah kekambuhan dan meminimalisir gejala. Deteksi dini juga sangat penting, karena pengobatan yang tepat dan cepat dapat mencegah komplikasi serius. Kenali gejala-gejala awal dan segera konsultasikan ke dokter jika Anda mencurigai adanya gejala lupus.
Informasi Lebih Lanjut Mengenai Lupus
Lupus adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri. Gejala lupus sangat beragam, mulai dari kelelahan, nyeri sendi, ruam kulit, hingga masalah ginjal dan jantung. Pengobatan lupus bertujuan untuk mengendalikan gejala dan mencegah kerusakan organ. Penderita lupus membutuhkan perawatan jangka panjang dan pemantauan ketat dari tim medis.
Informasi lebih lengkap mengenai lupus dapat diperoleh dari berbagai sumber terpercaya, termasuk organisasi kesehatan dan dokter spesialis. Jangan ragu untuk mencari informasi dan berkonsultasi dengan tenaga medis yang berkompeten jika Anda atau orang terdekat Anda mengalami gejala yang mencurigakan.