Lupus: Ancaman Silen Bagi Perempuan Surabaya Usia Subur

Lupus Ancaman Silen Bagi Perempuan Surabaya Usia Subur

, penyakit autoimun yang penuh misteri, masih menjadi tantangan besar dalam kedokteran. Gejalanya yang beragam dan sulit diprediksi membuat diagnosis dan pengobatannya menjadi kompleks. Setiap minggu, kasus-kasus baru, terutama nefritis, terus bermunculan.

Kasus lupus didominasi oleh perempuan, mencapai sekitar 90 persen dari total penderita. Hal ini berkaitan erat dengan hormon estrogen yang berperan penting dalam perkembangan penyakit. Oleh karena itu, puncak penderitaan lupus terjadi pada usia reproduksi perempuan, sedangkan kasus pada perempuan menopause relatif lebih jarang.

Bacaan Lainnya

Faktor genetik juga memegang peran krusial dalam perkembangan lupus. Namun, penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dan hormonal saja tidak cukup menjelaskan kompleksitas penyakit ini. Oleh karena itu, penelitian lebih lanjut terus dilakukan untuk mengungkap faktor-faktor lain yang terlibat.

Mengenal Lebih Dalam Lupus dan Gejalanya

Lupus sering disebut sebagai “penyakit seribu wajah” karena gejalanya yang sangat bervariasi. Beberapa gejala umum meliputi:

Gejala Kulit:

  • Malar rash: Ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu di wajah.
  • Discoid rash: Ruam kulit berbentuk cakram lingkaran.
  • Fotosensitivitas: Kulit sangat sensitif terhadap sinar matahari, mudah mengalami ruam dan lepuhan.
  • Gejala Sistemik:

  • Ulserasi oral: Sariawan di mulut dan tenggorokan, terkadang tanpa rasa .
  • Artritis: Nyeri sendi akibat peradangan, disertai kemerahan dan pembengkakan.
  • Serositis: Peradangan pada selaput pembungkus organ, seperti pleura (paru-paru) dan perikardium (jantung).
  • Nefritis: Peradangan ginjal, dapat menyebabkan urin berbusa hingga gagal ginjal.
  • Gangguan neurologis: Kejang, psikosis, dan gangguan kognitif lainnya.
  • Kelainan hematologi: Penurunan kadar sel darah putih, trombosit, atau komponen darah lainnya.
  • Kelainan imunologi: Gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Diagnosis lupus ditegakkan berdasarkan kriteria tertentu. Seorang pasien dianggap menderita lupus jika memenuhi minimal empat kriteria dari sebelas kriteria yang telah ditetapkan.

    Penelitian Terbaru dan Harapan di Masa Depan

    Penelitian mengenai lupus terus berlanjut, mencari pemahaman yang lebih tentang mekanisme penyakit dan pengobatan yang lebih efektif. Salah satu fokus penelitian adalah peran microRNA, seperti microRNA-203, sebagai biomarker potensial untuk lupus nefritis.

    Penelitian epigenetik diharapkan dapat mengungkap faktor-faktor selain genetik dan hormonal yang berperan dalam perkembangan lupus. Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan dapat dikembangkan pengobatan yang lebih tepat sasaran dan efektif, mengarah pada peningkatan kualitas hidup para penderita lupus dan pencapaian remisi yang lebih optimal.

    Meskipun masih banyak misteri yang belum terpecahkan, kemajuan dalam penelitian dan pemahaman yang lebih baik tentang penyakit ini memberikan harapan baru para penderita lupus dan keluarga mereka. Peningkatan kesadaran masyarakat juga sangat penting agar diagnosis dini dan pengobatan yang tepat dapat diberikan sedini mungkin.

    Pos terkait

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *