Kepala BGN Bongkar Fakta Serapan Makan Bergizi: Dana Tambahan Mesti Ada, Kenapa ?

Kepala BGN Bongkar Fakta Serapan Makan Bergizi Dana Tambahan Mesti Ada Kenapa

Pemerintah tengah menggenjot program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu upaya meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Namun, tantangan terkait anggaran dan pengawasan kualitas bahan pangan menjadi perhatian utama. Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengungkapkan perkembangan terkini, sementara Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menekankan pentingnya aspek keamanan pangan dalam pelaksanaan program.

Program MBG, yang bertujuan meningkatkan gizi anak sekolah dan masyarakat berpendapatan rendah, kini menghadapi dinamika dalam hal serapan anggaran. Artikel ini akan mengulas perkembangan terbaru program MBG, termasuk realisasi anggaran, potensi tambahan dana, serta upaya BGN dalam memastikan kualitas dan keamanan pangan bagi para penerima manfaat.

Realisasi Anggaran dan Kebutuhan Tambahan Dana

Dadan Hindayana menyampaikan bahwa serapan anggaran program MBG hingga pertengahan November 2025 telah mencapai 61 persen dari total pagu anggaran. Realisasi anggaran mencapai Rp43,4 triliun. Meskipun demikian, Dadan mengindikasikan bahwa BGN kemungkinan memerlukan tambahan dana untuk menutup kebutuhan operasional hingga akhir tahun.

Serapan Anggaran Bantuan Pemerintah

Untuk kategori bantuan pemerintah, serapan anggaran baru mencapai 36,23 persen dari total pagu Rp51,2 triliun. Hal ini berarti masih ada sekitar Rp14 triliun yang perlu dikelola secara efisien menjelang penutupan tahun anggaran.

Kebutuhan Dana Tambahan

Dadan memperkirakan bahwa kebutuhan dana hingga akhir tahun bisa melampaui sisa anggaran yang ada. BGN memperkirakan akan membutuhkan tambahan dana sekitar Rp29,5 triliun untuk memastikan pelaksanaan program MBG tetap optimal.

Berikut adalah pernyataan langsung dari Dadan Hindayana:

“Sesuai dengan planning kita, anggaran kita sudah terserap sampai hari ini Rp43,4 triliun, itu sudah mencakup 61 persen,” ujar Dadan kepada wartawan, Rabu (12/11/2025).

“Sementara untuk bantuan pemerintahnya dari pagu anggaran 51,2 itu sudah terserap 36,23 persen. Jadi untuk 50 hari ke depan masih tersisa kurang lebih Rp14 triliun,” tambahnya.

“Kemungkinan kita akan membutuhkan anggaran biaya tambahan karena di 50 hari terakhir untuk bantuan pemerintah membutuhkan 29,5 triliun,” ujarnya.

Fokus BGN pada Keamanan Pangan

Selain isu anggaran, BGN juga memberikan perhatian khusus pada aspek keamanan pangan dalam program MBG. Wakil Kepala BGN Nanik S. Deyang menekankan pentingnya peningkatan pengawasan terhadap kualitas bahan pangan. Hal ini dilakukan untuk mencegah terulangnya insiden “kecelakaan pangan” yang sempat terjadi sebelumnya.

Upaya Peningkatan Pengawasan

Nanik S. Deyang menekankan beberapa faktor kunci dalam menjaga keberlanjutan program MBG, yaitu:

  • Pengawasan terhadap bahan baku.
  • Pengawasan terhadap distribusi.
  • Pelibatan pihak lokal.
  • Berikut adalah pernyataan langsung dari Nanik S. Deyang:

    “Kami akan terus berupaya memberikan yang terbaik untuk masyarakat, terutama jangan ada lagi kejadian kecelakaan pangan,” kata Nanik.

    Dengan fokus pada efisiensi anggaran dan peningkatan pengawasan kualitas pangan, BGN berupaya memastikan program Makan Bergizi Gratis dapat berjalan efektif dan memberikan manfaat optimal bagi masyarakat.

    Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
    PASANG IKLAN ANDA DISINI