Kejaksaan Agung (Kejagung) kembali mengusut kasus dugaan korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero). Kali ini, tim penyidik memeriksa 15 orang saksi yang diduga memiliki keterkaitan dengan kasus tersebut. Pemeriksaan dilakukan di Gedung Bundar Kejaksaan Agung, Jakarta, pada Kamis, 16 Oktober 2025.
Kasus ini melibatkan dugaan tindak pidana korupsi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero) periode 2018-2023. Pemeriksaan saksi dilakukan untuk memperkuat bukti dan melengkapi berkas perkara yang menjerat tersangka HW dan kawan-kawan.
Saksi Diperiksa dari Berbagai Lini
Saksi-saksi yang diperiksa berasal dari berbagai unit dan subholding di lingkungan PT Pertamina (Persero), serta pihak swasta yang terkait dengan pengelolaan dan perdagangan minyak mentah dan produk turunannya. Hal ini menunjukkan luasnya jangkauan penyelidikan kasus korupsi ini.
Pernyataan Resmi Kejagung
Kepala Pusat Penerangan Hukum Kejagung, Anang Supriatna, menyampaikan keterangan resmi terkait pemeriksaan ini. Ia menjelaskan tujuan pemeriksaan dan menyebutkan nama tersangka yang terlibat.
“Pemeriksaan terhadap para saksi dilakukan guna memperkuat pembuktian dan melengkapi pemberkasan perkara dugaan tindak pidana korupsi dalam tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina (Persero), Sub Holding, dan KKKS tahun 2018–2023 atas nama tersangka HW dkk,” ujar Anang dalam keterangan tertulis yang dikutip pada Jumat, 17 Oktober 2025.
Daftar Saksi yang Diperiksa
Berikut adalah daftar 15 saksi yang telah diperiksa oleh tim penyidik Kejagung:
Pemeriksaan terhadap para saksi ini diharapkan dapat mengungkap lebih jelas mengenai praktik korupsi yang terjadi dalam pengelolaan minyak mentah dan produk kilang di PT Pertamina (Persero). Kasus ini menjadi sorotan publik karena menyangkut hajat hidup orang banyak dan juga pengelolaan sumber daya energi nasional.
