Insiden dugaan keracunan makanan yang menimpa siswa SDN Kota Baru III menjadi sorotan tajam bagi pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kota Bekasi. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya pengawasan dan evaluasi menyeluruh terhadap program yang menjadi prioritas pemerintah. Dinas Pendidikan Kota Bekasi segera mengambil langkah antisipatif untuk memastikan kejadian serupa tidak terulang kembali.
Dinas Pendidikan Kota Bekasi bergerak cepat merespons insiden ini. Pihaknya telah meminta seluruh sekolah penerima program MBG untuk memperketat pengawasan. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanan dan kualitas makanan yang dikonsumsi oleh para siswa. Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Warsim Suryana, menekankan pentingnya peran aktif guru dalam pengawasan program MBG.
Warsim Suryana menekankan pentingnya peran aktif guru dalam pengawasan program MBG. Guru kini turut dilibatkan dalam pelaksanaan program MBG dan juga menerima insentif dari Badan Gizi Nasional (BGN).
“Untuk pengawasan kita sudah membentuk tim di masing-masing sekolah untuk pengawasan. Ke depan kami harap guru lebih termotivasi dan lebih tanggung jawab lagi dalam pengawasan pelaksanaan MBG,” kata Warsim Suryana pada Jumat, 3 September 2025.
Dinas Pendidikan Kota Bekasi berkomitmen penuh untuk menyukseskan program MBG, yang merupakan salah satu agenda prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“MBG ini program Asta Cita Presiden Prabowo. Jadi kami pasti mendukung penuh dan memastikan program berjalan lancar,” ujar Warsim.
Namun, Dinas Pendidikan tidak ingin terburu-buru menyimpulkan penyebab dari kasus dugaan keracunan di SDN Kota Baru III. Penanganan kasus ini sepenuhnya diserahkan kepada Dinas Kesehatan Kota Bekasi. Dinas Kesehatan tengah melakukan pengujian laboratorium terhadap sampel makanan siswa untuk mengetahui penyebab pasti dari insiden tersebut.
Kepala Dinas Kesehatan Kota Bekasi, Satia Sriwijayanti, mengatakan bahwa pihaknya menjadikan kejadian ini sebagai bahan evaluasi menyeluruh terhadap kualitas makanan dan pengawasan rantai distribusi MBG.
“Semuanya akan kita jadikan bahan evaluasi agar tidak lagi berulang. Kita tunggu dulu hasil laboratorium seperti apa,” ujarnya.
Sebagai informasi, dugaan keracunan yang dialami siswa terjadi pada Kamis (2/10/2025). Enam siswa SDN Kota Baru III mengalami gejala sakit perut dan muntah setelah mengonsumsi makanan program MBG. Mereka segera dilarikan ke RS Ananda Kota Bekasi untuk mendapatkan perawatan medis.
Beruntungnya, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Seluruh siswa yang sempat dirawat kini telah diperbolehkan pulang dan dalam kondisi yang membaik.