Ribuan pengemudi ojek online (ojol) dari berbagai penjuru Pulau Jawa dan sebagian Sumatera menggelar aksi protes besar-besaran di Jakarta pada Selasa, 20 Mei 2025. Aksi ini dipusatkan di Jakarta dan melibatkan anggota Garda Indonesia, sebuah organisasi yang menaungi para pengemudi ojol.
Para pengemudi mulai berkumpul di sejumlah titik kumpul komunitas ojol di lima wilayah Jakarta sejak dini hari. Mereka tidak hanya berunjuk rasa di jalanan, tetapi juga melakukan aksi mogok kerja selama 24 jam penuh, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB. Seluruh layanan aplikasi ojol, termasuk layanan transportasi penumpang, pesan-antar makanan, dan pengiriman barang, dihentikan sementara.
Aksi mogok ini merupakan salah satu bentuk protes terbesar yang dilakukan oleh komunitas driver ojol dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah peserta diperkirakan mencapai lebih dari 25.000 orang, menunjukkan meluasnya keresahan di kalangan pengemudi ojol.
Lima Tuntutan Utama Pengemudi Ojol
Para pengemudi ojol menyampaikan lima tuntutan utama kepada pemerintah dan pihak terkait. Tuntutan ini dianggap krusial untuk memperbaiki kesejahteraan dan kondisi kerja mereka.
Aksi ini menandai puncak dari keresahan yang telah lama dirasakan oleh para pengemudi ojol. Mereka berharap tuntutan mereka didengar dan ditanggapi serius oleh pemerintah dan pihak terkait agar kesejahteraan mereka dapat terjamin dan profesi sebagai pengemudi ojol dapat dijalankan dengan lebih bermartabat.
Lebih jauh, aksi ini juga menyoroti pentingnya perlindungan pekerja di era ekonomi digital. Regulasi yang jelas dan tegas diperlukan untuk memastikan keseimbangan antara kepentingan perusahaan aplikasi dan kesejahteraan pengemudi ojol.
Ke depan, perlu adanya dialog yang lebih intensif antara pemerintah, asosiasi pengemudi, dan perusahaan aplikasi untuk mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Hal ini penting untuk menciptakan ekosistem transportasi online yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.
Tinggalkan komentar