Demo Ribuan Driver Ojol: Tuntutan Keadilan Tarif dan Regulasi Baru

Mais Nurdin

Kamis, 22 Mei 2025

3
Min Read

On This Post

Ribuan ojek online (ojol) dari berbagai penjuru Jawa dan sebagian Sumatera menggelar aksi protes besar- di Jakarta pada Selasa, 20 Mei 2025. Aksi ini dipusatkan di Jakarta dan melibatkan anggota Garda Indonesia, sebuah organisasi yang menaungi para ojol.

Para pengemudi mulai berkumpul di sejumlah titik kumpul komunitas ojol di lima wilayah Jakarta sejak dini hari. Mereka tidak hanya berunjuk rasa di jalanan, tetapi juga melakukan aksi mogok kerja selama 24 jam penuh, mulai pukul 00.00 hingga 23.59 WIB. Seluruh layanan aplikasi ojol, termasuk layanan transportasi penumpang, pesan-antar makanan, dan pengiriman barang, dihentikan sementara.

Aksi mogok ini merupakan salah satu bentuk protes terbesar yang dilakukan oleh komunitas driver ojol dalam beberapa tahun terakhir. Jumlah peserta diperkirakan mencapai lebih dari 25.000 orang, menunjukkan meluasnya keresahan di kalangan pengemudi ojol.

Lima Tuntutan Utama Pengemudi Ojol

Para pengemudi ojol menyampaikan lima tuntutan utama kepada pemerintah dan pihak terkait. Tuntutan ini dianggap krusial untuk memperbaiki kesejahteraan dan kondisi kerja mereka.

  • Intervensi Pemerintah: Pengemudi menuntut agar Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi memberikan sanksi tegas kepada aplikasi ojol yang dinilai melanggar aturan resmi terkait transportasi online. Hal ini meliputi pelanggaran terkait tarif, sistem kerja, dan perlindungan .
  • Rapat Dengar Pendapat (RDP): Mereka mendesak Komisi V DPR RI untuk mengadakan RDP gabungan antara regulator, asosiasi driver, dan perusahaan aplikator. RDP ini bertujuan untuk mencari solusi komprehensif atas permasalahan yang dihadapi pengemudi.
  • Pembatasan Potongan Aplikasi: Pengemudi meminta agar potongan yang dibebankan oleh aplikasi ojol dibatasi maksimal 10 persen. Potongan yang terlalu besar dinilai merugikan pengemudi dan mengurangi penghasilan mereka secara signifikan. Sistem pembagian pendapatan yang lebih adil dan transparan sangat dibutuhkan.
  • Penghapusan Program Merugikan: Beberapa program aplikasi seperti “aceng”, “slot”, “hemat”, dan “” diminta untuk dihapus. Program-program ini dianggap hanya menguntungkan perusahaan aplikasi dan justru mengurangi pendapatan pengemudi. Transparansi dan keadilan dalam algoritma penentuan order juga menjadi sorotan.
  • Penentuan Tarif yang Adil: Penentuan tarif layanan pesan-antar makanan dan logistik dinilai perlu dibuat lebih adil, transparan, dan disusun bersama oleh semua pihak terkait, termasuk Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Ketidakadilan dalam sistem tarif ini menjadi salah satu pemicu utama aksi protes ini.
  • Aksi ini menandai puncak dari keresahan yang telah lama dirasakan oleh para pengemudi ojol. Mereka berharap tuntutan mereka didengar dan ditanggapi serius oleh pemerintah dan pihak terkait agar kesejahteraan mereka dapat terjamin dan profesi sebagai pengemudi ojol dapat dijalankan dengan lebih bermartabat.

    Lebih jauh, aksi ini juga menyoroti pentingnya perlindungan di era ekonomi digital. Regulasi yang jelas dan tegas diperlukan untuk memastikan keseimbangan antara kepentingan perusahaan aplikasi dan kesejahteraan pengemudi ojol.

    Ke depan, perlu adanya dialog yang lebih intensif antara pemerintah, asosiasi pengemudi, dan perusahaan aplikasi untuk mencari solusi jangka panjang yang berkelanjutan. Hal ini penting untuk menciptakan ekosistem transportasi online yang adil dan berkelanjutan bagi semua pihak.

    Tinggalkan komentar

    Related Post