Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan kunjungan ke pabrik Nestle di Karawang, Jawa Barat. Kunjungan ini bertujuan untuk memastikan standar keamanan pangan dan tata kelola industri yang diterapkan perusahaan. Tiga aspek utama menjadi fokus monitoring dan evaluasi BPOM.
Aspek pertama adalah memastikan penerapan Cara Produksi Pangan Olahan yang Baik (CPPOB). BPOM memeriksa kesesuaian proses produksi dengan standar yang telah ditetapkan. Hal ini penting untuk menjamin kualitas dan keamanan produk yang dihasilkan.
Selanjutnya, BPOM mengevaluasi kepatuhan Nestle terhadap regulasi terkait standar produksi pangan. Ini mencakup berbagai aspek, mulai dari bahan baku hingga proses pengemasan. Pemenuhan regulasi menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan konsumen.
Aspek ketiga yang ditelaah adalah program manajemen risiko yang diterapkan Nestle. Perusahaan harus memiliki sistem untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengendalikan potensi bahaya dalam proses produksi. Sistem ini krusial untuk mencegah masalah keamanan pangan.
Kepala BPOM, Taruna Ikrar, menyampaikan apresiasinya atas keterbukaan Nestle dan komitmen perusahaan dalam menjaga keamanan dan mutu pangan. Kunjungan ini merupakan bagian dari fungsi otorisasi BPOM untuk memastikan kepatuhan industri terhadap regulasi.
“Kunjungan kami ke pabrik kali ini merupakan bagian dari fungsi otorisasi BPOM. Kami ingin melihat secara langsung bagaimana Nestle menjalankan proses produksinya, memastikan kepatuhan terhadap regulasi, serta memenuhi standar yang ditetapkan,” ujar Taruna Ikrar dalam sambutannya di Karawang, Jawa Barat, Rabu (6/8).
BPOM dan Nestle juga membahas kerjasama berkelanjutan untuk meningkatkan kualitas produk dan kepercayaan konsumen. Kolaborasi ini diharapkan mampu mendorong kemajuan industri pangan di Indonesia. Kunjungan ini menghasilkan pemahaman yang lebih baik antara kedua belah pihak.
Selama kunjungan, tim BPOM menerima paparan lengkap tentang sistem operasional dan manajemen mutu Nestle. Pabrik Nestle di Karawang memproduksi beragam produk, termasuk susu bubuk, susu cair UHT, dan makanan pendamping ASI. Produk-produk ini dipasarkan baik di dalam negeri maupun diekspor ke berbagai negara.
Nestle beroperasi di empat pabrik di Indonesia, yaitu di Kejayan, Karawang, Panjang, dan Batang. Keempat pabrik ini memproduksi berbagai produk, mulai dari susu dan minuman hingga produk kuliner serta makanan bayi dan anak. Luasnya jangkauan produksi Nestle menunjukkan kontribusi signifikan perusahaan terhadap industri pangan nasional.
Kunjungan BPOM ini menekankan pentingnya pengawasan dan kolaborasi antara regulator dan industri untuk menjamin keamanan pangan. Transparansi dan komitmen perusahaan terhadap standar keamanan pangan menjadi kunci kepercayaan publik. BPOM berkomitmen untuk terus melakukan pengawasan secara berkala untuk menjamin keamanan pangan di Indonesia.
Tinggalkan komentar