Pemerintah terus berupaya memastikan penyaluran pupuk subsidi berjalan efisien dan tepat sasaran, menjaga harga tetap sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), serta mempercepat penyerapan di tingkat petani. Upaya ini krusial untuk mendukung produktivitas pertanian nasional dan ketahanan pangan.
Sebagai bagian dari strategi tersebut, Pupuk Indonesia meluncurkan program Tebus Bersama Pupuk Bersubsidi. Program ini bertujuan untuk memperlancar proses penebusan pupuk oleh petani, memastikan distribusi yang efektif dan berkelanjutan. Inisiatif ini merupakan langkah konkret dalam mencapai target penyaluran pupuk subsidi yang tepat sasaran.
Salah satu inovasi yang diterapkan adalah pengembangan aplikasi i-Pubers. Fitur baru dalam aplikasi ini memungkinkan kios pengecer memesan pupuk subsidi langsung ke produsen atau distributor. Sistem ini diharapkan mampu mempercepat proses distribusi, meningkatkan efisiensi, dan meningkatkan akuntabilitas dalam penyaluran pupuk.
Peningkatan Sistem Informasi dan Uji Coba di Lima Wilayah
Pupuk Indonesia tengah membangun sistem informasi pupuk subsidi yang terintegrasi. Sistem ini akan mencakup pendataan, alokasi, penyaluran, penagihan, dan evaluasi. Integrasi data diharapkan mampu memberikan gambaran yang lebih komprehensif dan akurat terkait penyaluran pupuk subsidi.
Uji coba pengembangan sistem i-Pubers ini dilakukan di lima wilayah. Kabupaten Madiun menjadi pilot project, diikuti oleh empat kabupaten lainnya: Lampung Tengah, Grobogan, Gunung Kidul, dan Sidenreng Rappang. Hasil uji coba ini akan menjadi evaluasi penting untuk penyempurnaan sistem secara nasional.
Realisasi Penyaluran Pupuk Subsidi di Jawa Timur
Jawa Timur mencatatkan realisasi penyaluran pupuk subsidi tertinggi di Indonesia hingga 7 Mei 2025. Total penyaluran mencapai 590.351 ton, melampaui rata-rata nasional (26 persen) dengan mencapai 31 persen dari total alokasi tahun 2025. Ini menunjukkan efektivitas program dan distribusi yang baik di Jawa Timur.
Rincian pupuk yang disalurkan meliputi urea (285.401 ton), NPK (252.543 ton), NPK formula khusus (33 ton), dan organik (52.373 ton). Pencapaian ini menjadi bukti keberhasilan strategi penyaluran pupuk subsidi di Jawa Timur dan menjadi contoh baik bagi daerah lain.
Pupuk Indonesia memastikan ketersediaan stok pupuk di Jawa Timur tetap mencukupi. Pada 8 Mei 2025, stok mencapai 215.978 ton, atau 301 persen dari ketentuan stok minimum. Hal ini memberikan jaminan pasokan pupuk subsidi untuk memenuhi kebutuhan petani di Jawa Timur.
Peran Petani dan Pemerintah dalam Keberhasilan Program
Direktur Pupuk Kementerian Pertanian, Jekvy Hendra, menekankan pentingnya peran petani dalam penebusan pupuk subsidi untuk meningkatkan produktivitas. Pendaftaran melalui sistem elektronik Rencana Kebutuhan Definitif Kelompok (e-RDKK) menjadi syarat utama untuk mendapatkan kuota pupuk subsidi.
Pemerintah berkomitmen untuk memastikan ketersediaan pupuk subsidi di seluruh Indonesia. Petani yang belum terdaftar di e-RDKK atau yang hanya mendaftar untuk satu kali tanam, diimbau untuk segera mendaftar dan memanfaatkan sistem kolektif yang tersedia. Kerja sama antara pemerintah dan petani sangat penting untuk keberhasilan program ini.
Keberhasilan program pupuk subsidi tidak hanya bergantung pada efisiensi distribusi, tetapi juga pada partisipasi aktif petani dalam proses pendaftaran dan penebusan. Transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan pupuk subsidi juga menjadi kunci keberhasilan program ini dalam jangka panjang. Dengan sinergi yang baik antara pemerintah, produsen, distributor, dan petani, diharapkan penyaluran pupuk subsidi dapat semakin optimal dan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan petani serta ketahanan pangan nasional.