BAZNAS RI Dorong Inovasi: Beasiswa Riset 2025 Resmi Diluncurkan

Mais Nurdin

Rabu, 20 Agustus 2025

4
Min Read

Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) RI meluncurkan Beasiswa Riset Tahun 2025. Program ini bertujuan untuk mendorong inovasi dan pengembangan riset di Indonesia. Beasiswa ini merupakan bagian dari program Beasiswa Pendidikan Tinggi BAZNAS RI yang lebih luas.

Tujuan utama dari Beasiswa Riset ini adalah meningkatkan literasi dan inovasi di Indonesia. Program ini juga membantu mahasiswa dan peneliti menyelesaikan penelitian mereka. Selain itu, beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan sinergi dan kolaborasi dengan berbagai pemangku kebijakan di bidang pendidikan dan riset.

Peluncuran Beasiswa Riset BAZNAS 2025 dilakukan di Gedung BAZNAS RI, Jakarta, pada Selasa, 19 Agustus 2025. Acara peluncuran dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., dan Ketua Komisi Disabilitas Nasional Dr. Dante Rigmalia, M.Pd. Kehadiran mereka menunjukan dukungan yang kuat terhadap program ini.

Ketua BAZNAS RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA., menekankan potensi besar zakat di Indonesia untuk mendukung pendidikan dan riset. Beliau yakin bahwa dengan memaksimalkan potensi zakat, Indonesia dapat membiayai riset strategis berskala besar. Hal ini akan melahirkan ilmuwan-ilmuwan handal yang dapat berkontribusi bagi kemajuan bangsa.

“Kalau ada kekuatan dana yang besar dalam rangka untuk membiayai riset yang besar, insya Allah akan melahirkan ilmuwan-ilmuwan yang besar,” ujar Kiai Noor.

Meskipun demikian, Kiai Noor mengakui masih banyak tantangan yang dihadapi. Salah satunya adalah masih banyaknya mahasiswa yang membutuhkan bantuan biaya pendidikan, sementara BAZNAS masih terbatas dalam kemampuannya untuk membantu seluruh mahasiswa yang membutuhkan. Hanya 36.000 mahasiswa yang dapat dibantu dari ratusan ribu yang membutuhkan.

“Dari laporan yang kami terima, ada ratusan ribu mahasiswa yang berharap UKT-nya bisa dibayarkan, yang kami penuhi hanya 36 ribu mahasiswa. Ini masih kecil sekali dibandingkan dengan jumlah yang membutuhkan,” ucapnya.

Kiai Noor menambahkan bahwa Indonesia sebenarnya memiliki potensi untuk membiayai riset besar, sama seperti negara-negara Barat. Namun, saat ini Indonesia masih tertinggal dalam hal pendanaan riset. Dengan memaksimalkan potensi zakat, hal ini diharapkan dapat diatasi.

“Ide untuk membiayai riset dan sekaligus juga untuk pendidikan bagi umat Islam, sebenarnya kalau kita gali secara mendalam itu akan bisa membiayai riset yang besar. Tapi saat ini, riset-riset besar justru dilakukan negara-negara Barat, karena dana mereka sangat besar,” ungkapnya.

Kepala BRIN, Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., memberikan apresiasi atas inisiatif BAZNAS RI dalam mendukung riset nasional. Program Beasiswa Riset BAZNAS dinilai sejalan dengan program Degree by Research yang dimiliki BRIN. Kerjasama ini diharapkan dapat memperkuat ekosistem riset di Indonesia.

“Kami sangat mengapresiasi BAZNAS yang sangat perhatian sedemikian besar pada aktivitas riset, khususnya bagi para mahasiswa. Ini sejalan dengan program yang ada di BRIN yaitu program Degree by Research,” katanya.

Pimpinan BAZNAS RI Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan, MA., menjelaskan bahwa Beasiswa Riset 2025 juga bertujuan memperkuat peran peneliti muda. Program ini selaras dengan Asta Cita BAZNAS, khususnya poin ke-4 dan ke-6. Beasiswa ini diharapkan dapat berkontribusi pada pembangunan peradaban keilmuan di Indonesia.

“Alhamdulillah kita dapat melanjutkan upaya kita untuk memperkuat peneliti muda di dalam ikhtiar untuk membangun peradaban keilmuwan. Beasiswa ini ditujukan untuk melayani kebutuhan darurat para peneliti muda yaitu mahasiswa tingkat akhir, para peneliti, akademisi, dan praktisi,” ujarnya.

Sejak tahun 2019, Beasiswa Riset BAZNAS telah memberikan manfaat kepada 1.104 penerima. Penerima beasiswa tersebar di berbagai bidang studi, termasuk Zakat dan Filantropi Islam, STEM, Kesehatan, dan disiplin ilmu lainnya yang relevan dengan kesejahteraan umat. Untuk tahun 2025, BAZNAS menargetkan 425 penerima beasiswa S1, S2, dan S3 serta 15 kelompok riset.

“Sejak tahun 2019, total alumni Beasiswa Riset mencapai 1.104. Kami juga memberikan beasiswa ini kepada Program Studi Manajemen Zakat dan Wakaf (Mazawa) sebagai bentuk keberpihakan BAZNAS terhadap disiplin ilmu yang berkaitan dengan Zakat,” ucap Saidah.

Program ini diharapkan dapat menjadi contoh keberhasilan pemanfaatan zakat untuk pembangunan nasional. Dengan dukungan yang berkelanjutan, program Beasiswa Riset BAZNAS dapat melahirkan lebih banyak peneliti andal dan berkontribusi bagi kemajuan Indonesia. BAZNAS juga berencana untuk terus meningkatkan jumlah penerima beasiswa di tahun-tahun mendatang. Semoga program ini dapat terus berkelanjutan dan berkembang.

Tinggalkan komentar

Related Post