Aisyiyah dan UMKM Perempuan: Akankah Bantuan Ini Mendorong Mereka Naik Kelas?

Mais Nurdin

Selasa, 13 Mei 2025

3
Min Read

On This Post

Di era digital yang serba cepat, perempuan Indonesia dituntut untuk lebih tangguh dan adaptif, terutama dalam dunia usaha. Hal ini semakin penting mengingat peran perempuan dalam perekonomian nasional semakin signifikan.

Organisasi perempuan terkemuka ‘Aisyiyah menyadari hal ini. Mereka berkomitmen untuk memberdayakan UMKM perempuan agar naik kelas dan berkontribusi lebih besar pada perekonomian negara. Komitmen ini diwujudkan melalui berbagai program inovatif dan kolaborasi strategis.

Peran ‘Aisyiyah dalam Memberdayakan UMKM Perempuan

Tri Hastuti, Sekretaris Umum Pusat ‘Aisyiyah, menekankan adaptasi bagi perempuan pelaku usaha untuk mencapai kemandirian ekonomi. Kemampuan memanfaatkan digital, seperti pemasaran online dan pengelolaan keuangan digital, menjadi kunci keberhasilan di era modern ini.

Sejak tahun 2019, ‘Aisyiyah telah berkolaborasi dengan JICA melalui program Kopernik. Kolaborasi ini telah berhasil mendampingi 24 UMKM perempuan, memfokuskan pada peningkatan kemampuan marketing online, pengemasan produk yang menarik dan profesional, serta pengelolaan usaha yang lebih efisien dan terstruktur.

Program Pendampingan ‘Aisyiyah

Program pendampingan yang dilakukan tidak hanya sebatas pelatihan, tetapi juga mencakup mentoring dan pendampingan berkelanjutan. Hal ini bertujuan agar para pelaku usaha menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah mereka peroleh secara efektif dan berkelanjutan.

Selain kolaborasi internasional, ‘Aisyiyah juga memiliki berbagai program pemberdayaan ekonomi perempuan yang telah berjalan selama bertahun-tahun. Program-program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik para pelaku usaha perempuan di berbagai daerah di Indonesia.

  • Koperasi: ‘Aisyiyah mengelola 475 koperasi, memberikan akses modal dan jaringan pasar bagi anggota.
  • BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga ‘Aisyiyah): Terdapat 3235 BUEKA yang memberikan pendampingan dan pelatihan usaha bagi keluarga-keluarga anggota ‘Aisyiyah.
  • SWA (Sekolah Wirausaha ‘Aisyiyah): Sebanyak 39 titik SWA dengan 3194 alumni dan 41 SWA online dengan 3060 alumni telah mencetak wirausahawan perempuan yang sukses.
  • Tantangan dan Peluang UMKM Perempuan di Indonesia

    Meskipun telah banyak kemajuan, UMKM perempuan di Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan. Akses terhadap modal, teknologi, dan pasar yang luas masih menjadi kendala utama. Kurangnya literasi digital juga menjadi hambatan bagi sebagian pelaku usaha untuk mengembangkan bisnis secara online.

    Namun, potensi UMKM perempuan di Indonesia sangat besar. Dengan dukungan pemerintah, organisasi masyarakat, dan sektor swasta, UMKM perempuan dapat menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Inovasi dan adaptasi teknologi akan menjadi kunci untuk membuka peluang pasar yang lebih luas dan meningkatkan daya saing.

    Kesimpulan

    Komitmen ‘Aisyiyah dalam memberdayakan UMKM perempuan merupakan contoh nyata bagaimana organisasi masyarakat dapat berperan aktif dalam mendorong kesetaraan gender dan pertumbuhan ekonomi. Dengan program-program yang komprehensif dan berkelanjutan, ‘Aisyiyah telah berkontribusi signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan perempuan Indonesia dan mendorong kemajuan ekonomi negara.

    Keberhasilan ‘Aisyiyah ini diharapkan dapat menginspirasi organisasi lain untuk turut serta dalam memberdayakan perempuan dan UMKM di Indonesia. Hanya dengan kolaborasi dan kerja sama yang kuat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif dan berkelanjutan bagi perempuan dalam dunia usaha.

    Tinggalkan komentar

    Related Post