KSAD Simanjuntak Antar Jenderal Tandyo Jabat Wakil Panglima TNI

Mais Nurdin

Rabu, 20 Agustus 2025

3
Min Read

Jenderal Tandyo Budi Revita resmi menjabat sebagai Wakil Panglima TNI. Ia sebelumnya menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat (Wakasad). Serah terima jabatan ditandai dengan upacara tradisi pengantaran tugas yang khidmat.

Upacara tersebut dipimpin langsung oleh Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD), Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, Selasa (19/8). Jenderal Maruli secara resmi melepas Jenderal Tandyo dari Mabesad untuk memulai tugas barunya di lingkungan TNI. Prosesi ini merupakan momen penting dalam perjalanan karir militer Jenderal Tandyo.

Dalam pidato perpisahannya di Mabesad, Jenderal Tandyo menyampaikan rasa terima kasihnya kepada seluruh prajurit TNI AD. Ia juga menyampaikan permohonan maaf atas segala kekurangan selama bertugas.

“Saya mohon maaf apabila dalam perbuatan, tutur kata, tingkah laku dan juga belum bisa berkontribusi secara maksimal terhadap TNI Angkatan Darat, dan sekali lagi itu adalah kekurangan saya pribadi. Dan kalau itu adalah sesuatu yang bisa dihasilkan karya Angkatan Darat, itu adalah kerja bersama-sama karena tidak ada suatu produk yang dihasilkan oleh orang-perorang,” ujar Jenderal Tandyo.

Pernyataan Jenderal Tandyo tersebut menekankan pentingnya kerja sama tim dan kolaborasi dalam mencapai keberhasilan di lingkungan TNI AD. Beliau menyadari bahwa keberhasilan bukanlah semata-mata hasil kerja individu, melainkan hasil kerja kolektif seluruh anggota.

Lebih lanjut, Jenderal Tandyo menekankan pentingnya komitmen seluruh prajurit TNI dalam memperkuat sistem pertahanan negara. Hal ini sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo dalam memperkuat pertahanan Indonesia.

Ia juga menyoroti program pembentukan dan pemekaran satuan TNI yang dicanangkan oleh Presiden. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan jangkauan pertahanan Indonesia.

“Kita memiliki sishankamrata dengan doktrin turunannya, yaitu sistem pertahanan pulau-pulau besar dan gugusan pulau-pulau strategis yang harus kita bangun bersama. Hal ini telah terbukti, dalam kurun waktu 390 hari masa kepemimpinannya, presiden mampu mewujudkan pembangunan 100 batalyon baru. Inilah implementasi nyata dari sishankamrata,” jelasnya.

Pernyataan Jenderal Tandyo tersebut menunjukkan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah dalam memperkuat pertahanan negara. Pembentukan 100 batalyon baru merupakan bukti nyata komitmen pemerintah dalam menjaga kedaulatan negara.

Sebelum meninggalkan Mabesad, Jenderal Tandyo melakukan penghormatan dan penciuman Panji TNI AD, Kartika Eka Paksi. Tindakan ini merupakan simbol pengabdian dan loyalitasnya terhadap TNI AD dan bangsa Indonesia.

Prosesi penciuman Panji TNI AD ini merupakan tradisi yang sakral dan penuh makna. Hal ini melambangkan komitmen seorang prajurit untuk selalu mengutamakan kehormatan dan kejayaan bangsa dan negara. Jenderal Tandyo meninggalkan warisan kepemimpinan yang menginspirasi dan komitmen yang kuat terhadap tugas dan negara. Kariernya sebagai Wakil Panglima TNI menandai babak baru dalam perjalanan pengabdiannya kepada negara.

Jabatan Wakil Panglima TNI merupakan posisi strategis dalam struktur kepemimpinan TNI. Tugas dan tanggung jawab yang diemban sangat berat, mengingat peran TNI dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Kepemimpinan Jenderal Tandyo diharapkan dapat memberikan kontribusi signifikan dalam penguatan pertahanan negara. Pengalamannya sebagai Wakasad akan menjadi modal berharga dalam menjalankan tugas barunya.

Tinggalkan komentar

Related Post