HIPMI Jakpus: Strategi Jitu Dongkrak UMKM Jakarta Pusat Naik Kelas

Mais Nurdin

Kamis, 10 Juli 2025

3
Min Read

On This Post

Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jaya, melalui Badan Pengurus Cabang (BPC) Jakarta Pusat, baru-baru ini menyelenggarakan acara “Level Up, Jakpus!”. Inisiatif ini bertujuan membangun ekosistem UMKM yang tangguh, terhubung, dan siap menghadapi tantangan global.

Acara yang berlokasi di Ruang Pola, Kantor Wali Kota Jakarta Pusat, dihadiri oleh berbagai pelaku UMKM dari beragam sektor. Kehadiran Karang Taruna Petamburan, PKK, komunitas Jamu Clinic, dan masyarakat umum memperkaya keragaman peserta.

Kolaborasi ini digagas bersama komunitas Pusat Harapan, dengan tema “Youth Entrepreneur for Jakarta Global City”. Tujuan utamanya adalah memberdayakan pengusaha muda dan UMKM di Jakarta Pusat untuk berkontribusi dalam pembangunan kota global.

Tantangan UMKM Jakarta Pusat

Data menunjukkan bahwa 94,8% pelaku usaha di Jakarta Pusat adalah UMKM. Namun, sebagian besar masih menghadapi kendala akses terhadap dukungan ekosistem, literasi digital yang rendah, dan belum memiliki legalitas usaha yang lengkap. Kondisi inilah yang mendorong terciptanya gerakan “Level Up, Jakpus!”.

Minimnya akses pendanaan, pelatihan, dan bimbingan teknis juga menjadi tantangan besar. Banyak UMKM yang kesulitan mengembangkan bisnisnya karena keterbatasan pengetahuan dan jaringan. Oleh karena itu, program pembinaan dan pendampingan yang komprehensif sangat krusial.

Solusi “Level Up, Jakpus!”

Teguh Agung Hartanto, Calon Ketua Umum BPC HIPMI Jakarta Pusat, menekankan pentingnya menjadikan Jakarta Pusat sebagai pusat pertumbuhan ekonomi yang digerakkan oleh pengusaha muda. Beliau berpendapat bahwa bisnis kecil mampu berkembang besar jika didukung oleh lingkungan yang kondusif, termasuk akses pembelajaran, kolaborasi, dan dukungan antar sesama.

Wakil Wali Kota Jakarta Pusat, Eric P.Z. Lumbun, memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Ia melihat keselarasan antara program “Level Up, Jakpus!” dengan agenda pemerintah kota dalam memperkuat ekonomi lokal melalui pemberdayaan UMKM dan Sumber Daya Manusia (SDM).

HIPMI diposisikan sebagai mitra strategis pemerintah dalam mendorong transformasi kewirausahaan muda. Kolaborasi antara sektor publik dan swasta ini diharapkan mampu menciptakan solusi yang lebih efektif dan berkelanjutan.

Rangkaian Acara dan Narasumber

Acara “Level Up, Jakpus!” menampilkan dua sesi talkshow yang membahas digitalisasi, perlindungan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI), dan kemitraan lintas sektor. Beberapa narasumber yang hadir memberikan wawasan berharga bagi para peserta.

  • Ari Juliano Gema (praktisi hukum, Assegaf Hamzah and Partners) berbagi pengetahuan tentang aspek hukum yang relevan bagi UMKM.
  • Cika Aprilia (Head of Programme, Indonesia Resilience) memberikan perspektif mengenai pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.
  • Arfito Hutagalung (Direktur PT Mandala Maju Selalu) membagikan pengalaman dan strategi pengembangan bisnis.
  • Salistiya Windana Hutajulu (Head of Commercial, Goorita) menjelaskan pentingnya pemanfaatan teknologi digital dalam pengembangan bisnis.
  • Talkshow ini menekankan pentingnya pemahaman UMKM terhadap aspek hukum, transformasi digital, dan pentingnya membangun jaringan bisnis yang luas.

    Kelanjutan Program dan Harapan

    Teguh Agung Hartanto menegaskan bahwa “Level Up, Jakpus!” bukanlah acara seremonial semata, melainkan awal dari sebuah gerakan berkelanjutan. Program ini akan dilanjutkan dengan pelatihan, pendampingan, dan penyediaan ruang kolaborasi untuk mendukung pertumbuhan UMKM secara nyata dan kolektif.

    HIPMI Jakarta Pusat berkomitmen untuk menjadi wadah bagi pengusaha muda, tempat mereka dapat belajar, berkembang, dan saling mendukung satu sama lain. Dukungan berkelanjutan dari berbagai pihak, baik pemerintah maupun swasta, sangat penting untuk keberhasilan program ini.

    Harapannya, inisiatif ini mampu meningkatkan daya saing UMKM Jakarta Pusat di kancah nasional bahkan internasional, sehingga berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan. Perlu adanya evaluasi dan monitoring secara berkala untuk memastikan efektivitas program dan melakukan penyesuaian jika diperlukan.

    Tinggalkan komentar

    Related Post