Perempuan Banten: Pilar Daya Ungkit Atasi Kemiskinan Daerah

Mais Nurdin

Senin, 23 Juni 2025

3
Min Read

On This Post

Mantan Menteri Sosial Tri Rismaharini menekankan peran krusial perempuan dalam meningkatkan kemandirian ekonomi keluarga dan memberantas kemiskinan di Indonesia. Dalam Sarasehan Kebangsaan bertema “Perempuan Berdaya, Indonesia Raya” di Banten, Risma menyoroti realita banyak keluarga miskin meski kepala keluarganya bekerja keras sebagai tukang becak, buruh, atau sopir. Menurutnya, kunci keberhasilan terletak pada pemberdayaan ekonomi perempuan dalam rumah tangga.

Risma menegaskan, “Saya lihat yang miskin itu suaminya , ada tukang becak, buruh, dan sopir. Akan tetapi, mereka tetap miskin. Kenapa? Karena peran ibu dalam ekonomi keluarga belum dimaksimalkan.” Strategi pengentasan kemiskinan, imbuhnya, tak cukup hanya berfokus pada kepala keluarga laki-laki. Memberdayakan ibu rumah tangga merupakan langkah penting yang tak boleh diabaikan.

Pengalaman Risma memimpin Kota Surabaya menjadi contoh nyata. Ia berhasil membina rumahan, menunjukkan potensi besar yang dimiliki perempuan dalam menopang perekonomian keluarga dan bangsa. Keberhasilan ini tak lepas dari kemampuan perempuan dalam berwirausaha dan beradaptasi dengan strategi pemasaran yang efektif. Risma mendorong ibu-ibu di Banten untuk berinovasi, “Ibu-ibu Banten bisa berubah. Jangan jualan pakai model lama. Bungkusnya harus rapi, tampilan menarik. Orang akan menilai produk itu enak, sehat, dan layak beli,” katanya.

Pentingnya Kewirausahaan dan Pemasaran yang Efektif

Risma menekankan pentingnya militansi perempuan dalam membangun pasar sendiri. Ia mengingatkan bahwa jika perempuan tidak proaktif menciptakan pasar, maka peluang ekonomi akan diambil pihak lain. “Kalau tidak menciptakan pasar, pasar itu akan diambil orang lain. Ini saatnya perempuan bangkit,” ucapnya. Ini berarti perempuan perlu memiliki pengetahuan dan keterampilan dalam manajemen bisnis, pemasaran digital, dan strategi penjualan yang tepat sasaran.

Keterampilan dalam memanfaatkan teknologi digital juga menjadi sangat penting. Perempuan perlu mampu mengakses dan memanfaatkan platform online untuk memasarkan produknya, baik melalui media sosial maupun marketplace online. Pelatihan dan pendampingan dalam hal ini sangat krusial untuk memastikan keberhasilan usaha mereka.

Selain itu, akses terhadap modal juga menjadi faktor penting. Perempuan pengusaha mikro dan kecil seringkali kesulitan mendapatkan akses pembiayaan yang memadai. Pemerintah dan lembaga keuangan perlu menyediakan program kredit khusus yang ramah terhadap perempuan, dengan persyaratan yang mudah dan bunga yang terjangkau.

Angka Kemiskinan di Banten dan Potensi Ekonomi yang Terabaikan

Risma menyoroti tingginya angka kemiskinan di Banten, sebuah provinsi dengan potensi ekonomi yang besar karena letak geografisnya yang strategis dekat dengan Jakarta. “Saya dari Jakarta ke sini tidak sampai 2 jam. Potensi geografis ini seharusnya menjadi kekuatan ekonomi kita, bukan justru sebaliknya,” ujarnya. Ini menunjukkan betapa pentingnya memanfaatkan potensi untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan mengurangi kemiskinan.

Ketua DPD PDI Perjuangan Banten, Ade Sumardi, menjelaskan sarasehan tersebut bertujuan untuk memperkuat peran perempuan dalam ketahanan ekonomi keluarga. Sarasehan ini diharapkan dapat memberdayakan perempuan agar dapat naik kelas dan berkontribusi lebih besar bagi perekonomian rakyat. Kegiatan ini juga bagian dari rangkaian Bulan Bung Karno, yang diisi dengan istigasah dan nilai-nilai kebangsaan.

Kesimpulan

Peran perempuan dalam perekonomian keluarga dan nasional sangat vital. Pemberdayaan ekonomi perempuan tidak hanya meningkatkan kesejahteraan keluarga, tetapi juga berkontribusi signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Upaya pemerintah dan berbagai pihak dalam memberikan pelatihan kewirausahaan, akses modal, dan dukungan pemasaran sangatlah penting untuk mendorong kemandirian ekonomi perempuan dan mengentaskan kemiskinan di Indonesia.

Melalui program-program pemberdayaan, perempuan Indonesia dapat menjadi agen perubahan dan penggerak pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan berkeadilan.

Tinggalkan komentar

Related Post