Mendagri Dorong IPDN Perkuat Kapasitas Fiskal Menuju Kampus Unggul

Mais Nurdin

Kamis, 5 Juni 2025

3
Min Read

On This Post

Menteri Dalam Negeri () Muhammad Tito Karnavian mendorong Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) untuk meningkatkan kemandirian fiskal. Hal ini disampaikan Tito saat Kuliah Umum Civitas Academica dan Praja IPDN Pusat dan Regional di Balairung Rudini IPDN, Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.

Tito menekankan pentingnya IPDN untuk tidak hanya bergantung pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). “Saya harapkan betul-betul IPDN ini punya kemampuan fiskal yang tidak hanya tergantung dari APBN. Kalau enggak ya, nanti APBN penerimaannya kurang, dikurangi lagi nanti (anggaran IPDN),” tegasnya. Kemandirian fiskal ini krusial untuk menjamin keberlangsungan dan peningkatan kualitas IPDN.

Salah satu langkah kunci yang disarankan Tito adalah diversifikasi sumber pendanaan. IPDN perlu mengeksplorasi berbagai potensi pendapatan, termasuk pendapatan negara bukan pajak (PNBP) dan skema badan layanan umum (BLU).

Potensi PNBP dan BLU sangat bagi IPDN. Melalui program pelatihan dan sertifikasi yang difasilitasi IPDN, lembaga ini bisa menjalin sama dengan pemerintah daerah. Pelatihan-pelatihan tersebut dapat mencakup berbagai bidang pemerintahan, seperti manajemen pemerintahan, administrasi publik, dan pengelolaan keuangan daerah.

Peningkatan Sarana dan Prasarana IPDN

juga menyoroti perlunya peningkatan sarana dan prasarana IPDN, khususnya asrama. Sebagai lembaga pendidikan calon pemimpin masa depan, IPDN harus memiliki infrastruktur yang memadai dan berwibawa.

Peningkatan ini tidak hanya mencakup perbaikan fisik, tetapi juga perlu mempertimbangkan aspek kenyamanan dan kesejahteraan para praja. Asrama yang layak akan mendukung proses belajar mengajar dan pembentukan karakter para calon pemimpin.

Optimalisasi Aset dan Sama Strategis

Tito juga mendorong optimalisasi aset IPDN yang ada. Aset-aset tersebut dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan pendapatan tambahan bagi IPDN. Selain itu, kerja sama dengan mitra strategis, baik pemerintah daerah maupun swasta, perlu ditingkatkan.

Kerja sama ini bisa mencakup berbagai bentuk, misalnya riset terapan, pengembangan kurikulum, dan program-program pelatihan bersama. Kemitraan dengan alumni IPDN dan dukungan melalui corporate social responsibility (CSR) juga perlu digalakkan.

Pentingnya Jejaring Alumni

Jejaring alumni IPDN yang luas dapat menjadi aset berharga bagi pengembangan lembaga. Alumni yang telah sukses di berbagai bidang pemerintahan dapat berkontribusi dalam berbagai bentuk, mulai dari pendanaan hingga bimbingan bagi para praja.

Dengan mengoptimalkan potensi jejaring alumni, IPDN dapat membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Hal ini akan memperkuat posisi IPDN sebagai lembaga pendidikan kedinasan yang unggul.

Penguatan Kurikulum dan SDM

Selain aspek fiskal, Tito juga menekankan pentingnya penguatan kurikulum dan sumber daya manusia (SDM) IPDN. Kurikulum IPDN perlu terus diperbarui agar sesuai dengan kebutuhan dunia kerja pemerintahan yang dinamis.

Para dosen juga perlu ditingkatkan kompetensinya agar mampu memberikan pengajaran yang berkualitas dan relevan. Peningkatan kompetensi dosen ini meliputi aspek pedagogik, pengembangan kurikulum, serta penguasaan materi pembelajaran.

Dengan dukungan pemerintah dan perbaikan internal yang berkelanjutan, IPDN diharapkan mampu menjadi lembaga pendidikan tinggi kedinasan yang unggul, tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional. “Saya ingin melihat IPDN ini menjadi lebih maju, tidak hanya (biasa), jangan sampai tenggelam. Harus menjadi salah satu pendidikan tinggi unggulan. Unggulan dikenal publik,” pungkas Tito.

Secara keseluruhan, strategi peningkatan kemandirian fiskal IPDN ini merupakan langkah strategis menuju visi Indonesia Emas 2045. Dengan pengelolaan keuangan yang lebih efisien dan diversifikasi sumber pendanaan, IPDN diharapkan dapat berkontribusi lebih dalam mencetak pemimpin-pemimpin masa depan yang berkualitas dan berkompeten.

Tinggalkan komentar

Related Post