MBG Dikritik, Pemerintah Bergerak Cepat: Evaluasi Mendalam Perbaikan Daerah

MBG Dikritik Pemerintah Bergerak Cepat Evaluasi Mendalam Perbaikan Daerah

Program Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi sorotan publik karena pelaksanaannya di beberapa daerah dinilai belum maksimal. Menanggapi hal tersebut, pemerintah melalui Kawendra Lukistian menegaskan komitmen untuk melakukan evaluasi serius terhadap program ini. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap berbagai tantangan yang muncul dalam implementasi MBG di lapangan.

Pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto berkomitmen untuk memperbaiki segala kekurangan dalam program MBG. Tujuannya adalah memastikan program ini berjalan efektif dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat. Evaluasi yang mendalam akan dilakukan untuk mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan dan diperbaiki.

Kawendra Lukistian menjelaskan bahwa setiap program berskala besar pasti menghadapi tantangan di awal pelaksanaannya. Namun, ia menekankan bahwa tantangan tersebut tidak boleh menjadi alasan untuk menghentikan program yang berdampak luas bagi masyarakat.

Kawendra mengibaratkan program ini sebagai sebuah kapal yang perlu diperbaiki jika terdapat kerusakan. Ia menekankan bahwa solusi yang tepat adalah memperbaiki dan mengevaluasi, bukan menghentikan program tersebut.

“Kalau ada error di mesin atau awak kapal, tentu tinggal diperbaiki dan dievaluasi. Bukan dibakar atau ditenggelamkan kapalnya,” tegas Kawendra.

Saat ini, program MBG telah menjangkau 22,7 juta anak di seluruh Indonesia. Pemerintah berencana untuk terus meningkatkan jumlah penerima manfaat hingga mencakup seluruh anak bangsa. Hal ini menunjukkan komitmen pemerintah dalam memastikan akses terhadap gizi yang baik bagi generasi penerus bangsa.

Kawendra juga menyampaikan keyakinannya bahwa pemerintah akan melakukan evaluasi yang optimal terhadap program MBG. Ia optimis bahwa program ini akan terus berjalan dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kejadian-kejadian yang ada tentu kita prihatin. Tapi saya yakin Pak Prabowo dan jajaran akan mengevaluasi secara optimal. Ini program bagus, harus jalan terus!!” ujarnya.

MBG merupakan bagian dari School Feeding Programme, sebuah program pemberian makan di sekolah yang diakui secara internasional. Program ini sejalan dengan kebijakan global yang bertujuan untuk meningkatkan gizi dan kesehatan anak-anak di seluruh dunia.

Laporan World Food Programme (WFP) tahun 2024 mencatat bahwa terdapat 107 negara yang telah melaksanakan kebijakan serupa. Hal ini menunjukkan bahwa MBG merupakan bagian dari upaya global untuk mengatasi masalah gizi anak.

Global Child Nutrition Foundation (GCNF) dalam Survei Global 2024 menyebutkan bahwa sebanyak 125 negara melaporkan memiliki program makanan sekolah skala besar. Data ini berdasarkan respons dari 142 pemerintah yang menjadi responden survei.

Kawendra menggarisbawahi bahwa jumlah negara yang memiliki kebijakan atau program makanan di sekolah berskala nasional diperkirakan mencapai lebih dari 100 negara. Beberapa sumber juga menyebutkan bahwa pada tahun 2022, setidaknya 79 negara memiliki kebijakan school feeding di tingkat nasional.

Kawendra meyakini bahwa MBG bukan hanya program domestik, melainkan bagian dari arus besar kebijakan global. Kebijakan ini menempatkan kesehatan dan gizi anak sebagai fondasi utama pembangunan masa depan.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI