Bupati Simon Alpa Hilang Saat Penetapan SBS HMS: Skandal Mengejutkan Malaka?

Bupati Simon Alpa Hilang Saat Penetapan SBS HMS Skandal Mengejutkan Malaka

KPU Malaka resmi menetapkan Stefanus Bria Seran dan Hendri Melki Simu sebagai Bupati dan Wakil Bupati terpilih periode 2025-2030. Penetapan yang dipimpin Ketua KPU Malaka, Yuventus A. Bere, digelar Kamis, 9 Januari 2025 di Kantor KPU Malaka.

Hanya pasangan SBS-HMS yang hadir dalam acara penetapan tersebut, diwakili oleh Wakil Bupati terpilih. Dua pasangan calon lainnya, SN-FBN dan KITA EBA, absen. Kursi yang disediakan untuk mereka pun kosong, memicu pertanyaan dari publik.

Ketidakhadiran dua pasangan calon tersebut menjadi sorotan. Salah satunya diungkapkan Blasius Seran, warga Malaka Tengah yang menyaksikan prosesi penetapan secara daring melalui kanal YouTube KPU Malaka.

“Harusnya kedua paslon itu hadir saja untuk melihat langsung momentum tersebut,” ujar Blasius. Ia mengaku heran karena sempat melihat mobil dinas Bupati Simon Nahak menuju kantor Bupati pagi harinya.

“Waktu itu saya ada di pelataran rumah sakit jadi saya lihat Pak Bupati turun dari mobil. Tapi waktu saya nonton lewat live saya tidak lihat pak bupati. Mungkin beliau utus perwakilan saja. Tapi menurut saya, harusnya pak bupati hadir saja. Kan pilkada sudah selesai,” tambahnya.

Blasius, yang aktif mengikuti kegiatan Pemda Malaka melalui media sosial, juga memperhatikan ketidakaktifan akun media sosial Bupati belakangan ini.

“Selama ini akun medsos Pak Bupati seperti TikTok dipenuhi kegiatan bersama masyarakat. Tapi akhir-akhir ini postingannya kosong. Atau sudah tidak ada lagi aktivitas kah,” tanyanya.

Pada Pilkada serentak Kabupaten Malaka 2024, pasangan Stefanus Bria Seran dan Henri Melki Simu berhasil mengalahkan pasangan Simon Nahak – Felix Bere Nahak (SN-FBN) dan Louise Lucky Taolin – Eduardus Bere Atok (KITA EBA). Ketiadaan SN-FBN dan KITA EBA dalam acara penetapan ini menjadi catatan tersendiri pasca pemilihan kepala daerah tersebut.

Penetapan ini menandai berakhirnya proses Pilkada Kabupaten Malaka 2024 dan dimulainya masa persiapan untuk kepemimpinan baru di Kabupaten Malaka. Ketidakhadiran beberapa pasangan calon dalam acara penetapan tersebut menimbulkan pertanyaan mengenai etika dan sportivitas dalam kontestasi demokrasi.

Absennya pasangan calon lainnya dalam acara penetapan tersebut menjadi perbincangan publik. Hal ini memicu berbagai spekulasi dan pertanyaan mengenai alasan ketidakhadiran mereka, serta implikasinya terhadap proses transisi kepemimpinan di Kabupaten Malaka.

Dapatkan Berita Terupdate dari INDObrita di:
PASANG IKLAN ANDA DISINI