Rumah Menteri Keuangan Sri Mulyani Dijarah, Banjir Dukungan Mengalir
Menteri Keuangan Sri Mulyani menjadi korban penjarahan di kediamannya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, pada Minggu dini hari, 31 Agustus 2025. Aksi pencurian ini tak menyurutkan semangatnya, bahkan justru mendapat dukungan luar biasa dari masyarakat.
Unggahan di akun Instagramnya pada Kamis (4/9/2025) menunjukkan banyak karangan bunga ucapan simpati dan dukungan mengalir deras untuknya. Sri Mulyani menyampaikan terima kasih atas simpati yang diberikan.
“Terima kasih dukungan dan ucapan simpati yang disampaikan,” tulis Sri Mulyani dalam unggahannya.
Ia menegaskan keyakinannya akan semangat persatuan dan kedamaian di Indonesia. Sri Mulyani menekankan pentingnya kerja sama dan gotong royong untuk membangun negeri.
“Saya yakin bangsa Indonesia, seluruh rakyatnya ingin terus membangun dan memperbaiki Indonesia dengan damai, gotong royong, dan kerjasama menjaga persatuan. Inilah sumber inspirasi dan kekuatan kita,” imbuhnya.
Komitmen pemerintah untuk transparansi dan akuntabilitas juga ditegaskan oleh mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini. Ia berjanji akan terus bekerja keras demi kepercayaan publik.
“Kami akan terus bekerja keras, jujur, adil, terbuka, transparan dan akuntabel dalam mengemban amanat, harapan serta kepercayaan publik,” tegas Sri Mulyani.
Sri Mulyani mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama menjaga Indonesia. Ia mengajak untuk bangkit dan melanjutkan perjuangan menuju Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera.
“Mari kita jaga bersama Indonesia. Bekerja, bangkit lagi untuk meneruskan perjuangan mencapai Indonesia adil makmur dan sejahtera,” tambahnya.
Ia percaya bahwa setiap perjuangan untuk Indonesia tidak akan sia-sia. “Karena saya yakin, tidak ada perjuangan yang sia-sia. Untuk Indonesia kita,” pungkasnya.
Banyak karangan bunga berisi pesan dukungan yang menyentuh. Kalimat seperti “Jangan lelah untuk terus mencintai Indonesia, stay strong Ibu Sri Mulyani” menghiasi rangkaian bunga tersebut.
Pesan-pesan lainnya seperti “Ibu SMI, teruslah mencintai Indonesia,” dan “Tangan manusia merusak rumah, tapi Tuhan menjaga nama baikmu,” turut memberikan semangat.
Sebelumnya, Sri Mulyani juga sempat mengungkapkan kesedihannya atas hilangnya lukisan bunga karyanya sendiri yang berusia 17 tahun akibat penjarahan tersebut. Kejadian ini semakin memperkuat simpati dan dukungan publik kepadanya.
