Demo Anarkis Ancam Ekonomi RI: Wisata Turun, Investor Kabur?
Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur menyoroti dampak demonstrasi anarkis terhadap perekonomian Indonesia. Aksi-aksi tersebut berpotensi menurunkan minat kunjungan wisatawan mancanegara dan mengurangi kepercayaan investor.
Ketua Umum Kadin Jatim, Adik Dwi Putranto, mengungkapkan kekhawatirannya atas situasi ini. “Aksi demonstrasi yang meluas dan cenderung anarkis dalam beberapa hari terakhir bisa menimbulkan dampak serius bagi stabilitas ekonomi,” tegasnya di Surabaya, Selasa (2/9).
Dampaknya nyata. Beberapa negara seperti Australia, Amerika Serikat, dan Inggris bahkan telah mengeluarkan travel warning bagi warganya yang hendak berkunjung ke Indonesia. Hal ini jelas mengkhawatirkan bagi sektor pariwisata.
Adik menekankan pentingnya stabilitas politik dan keamanan untuk menjaga arus investasi. Kepercayaan publik dan pelaku usaha mudah goyah tanpa kondisi tersebut. “Kuncinya menjaga stabilitas adalah gotong royong. Aspirasi rakyat harus diterima dengan baik dan segera ditindaklanjuti oleh pemerintah,” jelasnya.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa ketidakstabilan politik berdampak pada laju pertumbuhan ekonomi. Banyak perusahaan menerapkan kebijakan work from home (WFH) untuk mengantisipasi gangguan mobilitas akibat demonstrasi.
Akibatnya, produktivitas kerja menurun dan menghambat pemulihan ekonomi pascapandemi. Kondisi ini semakin mempersulit upaya pemulihan ekonomi yang masih dalam proses.
Ketua Hiswana Migas Jatim, Ismed Jauhar, turut memberikan pandangannya. Ia mengatakan aksi demonstrasi yang tidak terkendali mengganggu distribusi barang dan kebutuhan energi masyarakat.
Gangguan lalu lintas akibat demonstrasi tidak hanya menghambat arus distribusi, tetapi juga menurunkan kenyamanan berinvestasi. Hal ini berdampak signifikan bagi iklim usaha di Indonesia.
UMKM, yang sangat bergantung pada kelancaran distribusi, menjadi kelompok yang paling rentan mengalami kerugian. Ismed Jauhar mengingatkan pentingnya menjaga stabilitas untuk melindungi sektor ini.
Kerugian ekonomi akibat demonstrasi anarkis telah mencapai angka yang cukup signifikan. Di Surabaya saja, kerugian pelaku usaha ditaksir mencapai Rp 1 miliar per hari.
Pemerintah pun telah mengalokasikan anggaran hampir Rp 900 miliar untuk rehabilitasi fasilitas umum yang rusak akibat demonstrasi anarkis. Angka ini menunjukkan besarnya kerugian akibat aksi tersebut.