Scroll untuk baca artikel
News

Bareskrim Polri Siaga Penuh Pantau Narkoba Jelang Nataru di Titik Rawan

Avatar of Mais Nurdin
72
×

Bareskrim Polri Siaga Penuh Pantau Narkoba Jelang Nataru di Titik Rawan

Sebarkan artikel ini
Bareskrim Polri Siaga Penuh Pantau Narkoba Jelang Nataru di Titik Rawan

Direktorat Tindak Pidana Narkoba (Dittipidnarkoba) Bareskrim Polri meningkatkan kewaspadaan dan intensitas penindakan terhadap peredaran narkoba. Langkah ini diambil secara khusus menjelang periode libur Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, yang kerap dimanfaatkan oleh jaringan narkotika untuk meningkatkan aktivitas ilegal.

Upaya ini bertujuan untuk menutup celah penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika yang berpotensi meningkat selama momentum libur akhir tahun. Direktorat menargetkan pencegahan secara komprehensif di seluruh wilayah Indonesia.

Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri, Brigjen Pol Eko Hadi Santoso, menegaskan bahwa operasi yang melibatkan jajaran narkoba di daerah akan dilaksanakan secara terkoordinasi dan menyeluruh.

“Dalam rangka Nataru, kami menginstruksikan seluruh jajaran narkoba di daerah untuk meningkatkan pengawasan dan penindakan secara kumulatif dan terpadu. Operasi ini bertujuan menutup ruang gerak peredaran narkoba,” ujar Eko pada Senin (22/12).

Fokus pengawasan akan diarahkan pada lokasi-lokasi yang sering menjadi sasaran empuk jaringan narkoba. Area seperti tempat hiburan malam, objek wisata, serta kegiatan masyarakat berskala besar yang diprediksi akan ramai pengunjung menjadi prioritas.

“Kami memperkuat mitigasi dan pengawasan di tempat hiburan, objek wisata, dan berbagai event yang berpotensi disalahgunakan oleh jaringan peredaran gelap narkoba,” jelasnya.

Sebagai bagian dari strategi preventif, Dittipidnarkoba Bareskrim Polri sebelumnya telah berhasil menggagalkan rencana peredaran narkotika yang ditujukan untuk ajang festival musik Djakarta Warehouse Project (DWP) 2025 di Bali. Penindakan ini dilakukan beberapa hari sebelum acara dimulai untuk mencegah potensi penyalahgunaan acara berskala internasional tersebut.

“Penindakan terhadap bandar dan jaringan narkoba terkait event tersebut telah kami lakukan sebelum pelaksanaan DWP,” kata Eko.

Dalam pengungkapan kasus terkait DWP, polisi berhasil mengamankan 17 tersangka. Para tersangka ini diketahui tergabung dalam enam sindikat yang berbeda, termasuk seorang warga negara asing asal Peru. Selain itu, aparat kepolisian masih memburu tujuh tersangka lainnya yang telah masuk dalam daftar pencarian orang (DPO).

Brigjen Pol Eko Hadi Santoso menegaskan komitmen Polri untuk tidak memberikan ruang bagi jaringan narkoba. Penindakan akan dilakukan secara tegas, mulai dari proses hulu hingga hilir.

“Upaya pemberantasan narkoba dilakukan mulai dari wilayah perbatasan hingga kota-kota besar, termasuk pada berbagai kegiatan masyarakat yang berpotensi dimanfaatkan secara terselubung oleh jaringan narkotika,” pungkasnya.

Polri memastikan akan terus melakukan pengawasan ketat selama periode Nataru. Tujuannya adalah untuk menjaga keamanan, keselamatan, dan kesehatan masyarakat dari ancaman peredaran narkoba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *