Scroll untuk baca artikel
Pendidikan

Uya Kuya Selesaikan Tesis 3 Bulan: Gen Z Heran, Fakta atau Cuma Sensasi?

Avatar of Mais Nurdin
86
×

Uya Kuya Selesaikan Tesis 3 Bulan: Gen Z Heran, Fakta atau Cuma Sensasi?

Sebarkan artikel ini
Uya Kuya Selesaikan Tesis 3 Bulan Gen Z Heran Fakta atau Cuma Sensasi

Uya Kuya Raih Gelar Magister Hukum, Warganet Pertanyakan Waktu Pengerjaan Tesis

Kabar membanggakan datang dari dunia hiburan. Uya Kuya, seorang publik figur ternama, baru saja menyelesaikan pendidikan S2-nya dan berhasil meraih gelar Magister Hukum dari Universitas Islam Sultan Agung (Unissula) Semarang. Pencapaian ini tentu menjadi sorotan, namun bukan hanya karena gelar yang diraih, melainkan juga karena topik tesis yang ia angkat.

Uya Kuya memilih topik yang sangat personal untuk tesisnya, yaitu mengenai pengalaman pahitnya saat rumahnya dijarah. Judul tesisnya adalah “Analisis Hukum terhadap Penyebaran Berita Bohong di Sosial Media Berbasis Keadilan Pancasila”. Ia berhasil meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,72 untuk tesis tersebut. Namun, hal ini justru memicu perdebatan di kalangan warganet.

Judul Tesis Terinspirasi dari Pengalaman Pribadi

Uya Kuya mengungkapkan bahwa ide tesisnya muncul dari pengalaman yang baru saja dialaminya. “Kemarin tesisnya dari saya ubah tesis dari zaman saya kena jarah. Ya sesuai dengan apa yang saya alami kemarin,” tuturnya.

Kritik Warganet Terkait Waktu Pengerjaan Tesis

Sorotan utama warganet tertuju pada rentang waktu pengerjaan tesis Uya Kuya. Rumah Uya Kuya dikabarkan dijarah pada 30 Agustus 2025. Sementara itu, ia baru saja dinyatakan lulus. Warganet mempertanyakan kemungkinan menyelesaikan tesis dalam waktu yang sangat singkat.

Komentar-komentar bernada sindiran bermunculan di media sosial. Banyak yang meragukan efektivitas waktu pengerjaan tesis tersebut. Beberapa warganet bahkan menyebutnya sebagai “sulap”.

Beberapa komentar warganet:

  • “Penjarahan Agustus, wisuda Desember, ini sulap namanya, hebat sekali. Mungkin dia punya lampu Aladin,” sindir akun @omh***.
  • “Maaf, Agustus penjarahan, terus wisuda Desember? Wihh info dosbingnya, cepet amat,” komentar akun @pakmur***.
  • “Hahaha. Jujur kita penelitian itu butuh 3 bulan. Ngerjain skripsi paling enggak 6 bulan. Ini tesis loh, 3 bulan kelar,” sahut akun @ajifatron***.

Tanggapan dari Lita Gading

Ketidakpercayaan terhadap waktu pengerjaan tesis Uya Kuya juga datang dari Lita Gading, seorang psikolog yang juga bergelar Doktor (S3). Ia mempertanyakan bagaimana tesis bisa selesai dalam waktu sesingkat itu.

Lita Gading menyampaikan:

“Emang ada bikin tesis cuma tiga bulan dengan judul terinspirasi dari penjarahan rumah kamu? Kuliah di mana kamu?” tanya Lita.

Lita Gading menceritakan pengalamannya, ia membutuhkan waktu satu tahun untuk menyelesaikan tesis S2-nya. Jika dikerjakan secara intensif, tesis bisa diselesaikan dalam waktu delapan bulan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *