Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Meutya Hafid menekankan pentingnya perlindungan anak dalam industri game Indonesia. Pernyataan ini disampaikan dalam forum Indonesian Woman In Game (IWIG) BeautyPlayConnect di Bandung.
Menkominfo menyoroti banyaknya keluhan orang tua terkait konten game yang tidak sesuai untuk anak-anak. Pemerintah berkomitmen untuk mendorong pertumbuhan industri game yang sehat dan bertanggung jawab.
Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 (PP TUNAS)
Sebagai langkah konkret, pemerintah telah menerbitkan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2025 tentang Tata Kelola Penyelenggaraan Sistem Elektronik dalam Pelindungan Anak (PP TUNAS). Regulasi ini mewajibkan penyelenggara sistem elektronik (PSE), termasuk pengembang dan penerbit game, untuk menerapkan klasifikasi usia yang ketat pada konten game.
Tujuannya bukan untuk melarang game, melainkan untuk membatasi akses konten tertentu bagi anak di bawah umur. Ini merupakan tanggung jawab bersama untuk menciptakan ruang digital yang aman dan ramah anak.
Klasifikasi Usia dan Konten Game
Game dengan konten kekerasan atau berpotensi adiktif hanya boleh diakses oleh pengguna berusia minimal 16 tahun dengan pengawasan orang tua. Akses penuh dan tanpa pengawasan diberikan kepada pengguna berusia 18 tahun ke atas.
Penerapan klasifikasi usia ini bukan sekadar aturan, tetapi juga merupakan bentuk perlindungan bagi anak-anak dari konten yang tidak sesuai.
Indonesia Game Rating System (IGRS)
Menkominfo juga menyoroti pentingnya Indonesia Game Rating System (IGRS) sebagai sistem rating konten game. Sistem ini diharapkan dapat menjadi pedoman bagi orang tua, pengguna, dan industri game dalam menentukan kesesuaian konten berdasarkan usia dan perkembangan anak.
IGRS memberikan panduan yang jelas mengenai rating usia suatu game, sehingga orang tua dapat memilih game yang sesuai dengan usia dan perkembangan anak mereka.
Manfaat IGRS bagi Industri Game
Penerapan IGRS yang jujur dan transparan juga melindungi industri game dari risiko pelanggaran hukum. Dengan demikian, pengembang dan penerbit dapat menghindari potensi sanksi dan menjaga reputasi mereka.
Selain itu, partisipasi aktif dalam IGRS menunjukkan komitmen industri game terhadap perlindungan anak dan pengembangan industri yang berkelanjutan.
Regulasi Game di Tingkat Global
Menkominfo menambahkan bahwa regulasi yang bertanggung jawab di sektor game kini menjadi tren global. Banyak negara telah menerapkan regulasi serupa untuk melindungi anak-anak dan memastikan industri game yang sehat.
Indonesia perlu mengikuti tren global ini dengan menciptakan regulasi yang adil namun tegas, sejalan dengan perkembangan teknologi dan tren dalam industri game.
Regulasi yang komprehensif dan terintegrasi sangat penting untuk melindungi anak-anak, sekaligus mendorong pertumbuhan industri game yang sehat dan bertanggung jawab di Indonesia. Hal ini memerlukan kolaborasi antara pemerintah, industri game, orang tua, dan masyarakat luas.
Selain regulasi, edukasi kepada orang tua dan anak-anak tentang pentingnya literasi digital dan bijak dalam menggunakan game juga sangat penting. Pengembangan program literasi digital yang komprehensif dan mudah diakses masyarakat akan sangat membantu.
Tinggalkan komentar